Bicara ke Media, Sandiaga Bantah Diberi Porsi Lebih

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menolak anggapan bahwa dia terlalu diberi porsi lebih oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghadapi media, dalam tugasnya sebagai kepala daerah. 

Dishub DKI Bakal Tambah Kuota Mudik Gratis, Pendaftaran Akan Diumumkan Pekan Depan

Hari ini misalnya, hingga pukul 18.00 WIB, Anies belum memberikan pernyataan sama sekali kepada awak media untuk menanggapi sejumlah isu. Menurut Sandiaga, hal itu hanya situasional dan bukan pembagian tugas khusus yang sengaja direncanakan.

"Tidak ada (bagi tugas bicara ke media). Tapi kami memang selalu seperti kayak main bulu tangkis. Jadi serve-nya pertama dari kanan, habis itu siapa yang di depan siapa yang di belakang dan siapa yang ke kiri siapa yang ke kanan," katanya di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 18 Desember 2017. 

Pemerintah DKI Jakarta Siapkan 150 Bus Cadangan Antisipasi Mudik Gratis Terlambat

Sandiaga memastikan, pembagian tugasnya bersama Anies tidak bertumpu pada sektor tertentu. Segala keputusan atau pertimbangan atas suatu kebijakan tetap dilaporkan kepada Anies, yang posisinya sebagai pucuk pimpinan tertinggi di pemerintahan provinsi DKI Jakarta.

"Tidak ada sektoral ego yang menunjukkan oh kalau bagian ini bagian pak Anies, ini bagian saya," ujarnya. 

Pemprov DKI Gelar Mudik Gratis, Simak Cara Daftarnya dan Ini Berkas yang Harus Disiapkan

Dia menambahkan, "Tapi dia selalu memberikan suatu penekanan diskusi di tiap pagi, oh kalau banjir pak Anies yang lebih fokuskan, masalah tertentu untuk ekonomi beberapa hal berkaitan dengan penyerapan mengenai kebangkitan ekonomi kita, penciptaan lapangan kerja, saya diminta lebih mengambil peran."

Sandi menjelaskan, pihaknya masih mencari formulasi yang tepat untuk pembagian tugas bicara kepada media. Dia mengakui,  ketika keduanya padat agenda, juga sangat penting menginformasikan ke publik suatu rancangan atau kebijakan melalui media. 

Namun hal itu masih dihitung efektivitasnya agar penyampaian informasi bisa diterima secara komprehensif.  "Kami akan terus melakukan evaluasi efektivitas terhadap komunikasi kita," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya