Di Jakarta Barat Hilal Tak Terlihat

Pantau rukyat/Ilustrasi.
Sumber :
  • Jeffry

VIVA.co.id – Secara garis besar, untuk mengamati hilal terdapat dua metode yakni dengan rukyat atau pengamatan langsung pada bulan dan hisab atau perhitungan secara astronomi untuk menentukan masuknya awal bulan Hijriyah.

Menata Hati Sambut Bulan Suci

Guna memantau hilal menjelang lebaran atau bulan Qomariyah Syawal 1438 Hijiriah. Kementerian Agama DKI Jakarta sudah menentukan beberapa titik pemantauan hilal dan salah satunya di Masjid Al-Musariin yang berada di Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol, Kembangan, Jakarta Barat.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, cuaca terlihat mendung. Tapi warga dengan antusias berkumpul di masjid untuk mengetahui apakah besok jadi lebaran atau tidak.

Mudik Lebaran 2017, Sebanyak 5,8 Juta Orang Naik Kereta Api

Tim Falakiyah (ilmu astronomi) yang sudah mempersiapkan alat pemantau hilal berupa Teleskop lansiran Vixion Newtonian Reflactor yang dibelinya dari Jepang.

Abdul Ghofur, Koordinator Tim Falakiyah Masjid Jami Al-Musariin, mengatakan, kegiatan falakiyah di Pondok Pesantren Basmol ini merupakan kegiatan rutinitas menjelang awal bulan komariyah. Kata dia, terlebih hari ini bertepatan dengan 29 Ramadan 1438 Hijriah dan pemantauan awal bulan Syawal.

Diperkirakan Ada 71 Ribu Pendatang Baru di Jakarta

"Menurut hitung-hitungan yang sudah kita buat dengan ketinggian hilal setelah quruf matahari untuk DKI Jakarta 17.48 WIB, itu ketinggian sekitar tiga derajat setengah atau sampai empat derajat," ujarnya di Masjid Al-Musariin Basmol, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Sabtu 24 Juni 2017.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika melihat lokasi di Masjid Al-Musariin dengan ketinggian 18 mdpl dengan lintang 6 derajat kemungkinan agak sedikit mendung.

"Nanti kita lihat saja, kita juga mulai menggunakan alat tradisional sampai teleskop. Kalau memang tidak terlihat, tapi tunggu musyawarah jadi Lebaran atau tidak," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya