Cerita Dirut TransJakarta Saat Rumahnya Dilempar Molotov

Budi Kaliwono
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono tak menyangka kediaman pribadinya bakal diteror bom molotov, Selasa, 14 Juni 2017 malam.

Polres Jaktim Tangkap 24 Remaja Diduga Hendak Tawuran, Sita Celurit hingga Bom Molotov

Menurutnya, kejadian itu berlangsung cepat. Apalagi pada saat bersamaan dengan pelemparan bom tersebut, Budi dan keluarga tengah berkumpul.

"Lagi nonton TV tiba-tiba di luar ada cahaya terang. (Kejadian) jam setengah 9 lewat (malam). Terus kami lihat ke luar ada letupan kecil, saya ke luar dan ternyata ada api," kata Budi, usai bertemu Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Rabu, 14 Juni 2017.

Ada Bom Molotov Ketika Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Tawuran

Api yang tak begitu besar terjadi di depan teras rumahnya. Tetangganya sempat membantu memberikan kain basah untuk memadamkan api. "Setelah padam kami laporkan ke kepolisian karena kejadian ini harus kami laporkan dong," katanya. 

Pada hari itu, Budi mengemukakan, waktu pulang ke rumah tak seperti biasanya. Biasanya, sebagai pimpinan perusahaan daerah milik Jakarta, dia selalu pulang ke rumah setelah pukul 9 malam.

2 Kali Rumahnya Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi

"Saya tidak tahu itu kebetulan. Kemarin selesai dari satu tempat di Kuningan saya mampir kemari (Balai Kota). Saya pulang lebih cepat. Biasa jam 9-10 malam, semalam lebih cepat," katanya.  

Budi tak tahu serangan yang terjadi di rumahnya adalah bom molotov. Setelah kepolisian datang, dia baru tahu dari ledakan tersebut ada pecahan botol berikut kain. "Terus kayak ada bau minyak tanah, bau bensin," ujarnya. 

Usai kejadian tersebut, kediaman Budi langsung dijaga polisi. Ia berharap, kejadian yang menimpanya tidak dibesar-besarkan, apalagi dikaitkan adanya mogok kerja dari karyawannya yang sempat mengakibatkan operasional bus TransJakarta terhenti. "Saya enggak bisa duga. Tapi kok saya yakin ini bukan karyawan. Saya yakin bukan," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya