Ada Kejanggalan pada Kasus Perampokan di SPBU Daan Mogot

Ilustrasi/Perampokan.
Sumber :

VIVA.co.id – Perampokan sadis mengakibatkan korban tewas yang terjadi di SPBU Daan Mogot, di Cengkareng, Jakarta Barat, disebut dilakukan oleh kelompok profesional. Menurut Kriminolog Mustofa Nahrawardhana, Jakarta Barat memang terkenal dengan tipikal kejahatan demikian.

Perampok Toko Emas di Taman Sari Dua Kali Muntahkan Timah Panas

Ada ciri khas yang bisa disimpulkan dan acap terjadi di sana. Namun ada kejanggalan yang bisa mudah dibaca pada kasus tersebut. Dia menduga para pelaku tak bekerja sendiri, namun melibatkan pihak lain untuk mendapatkan informasi. Sebab tak mungkin para pelaku bertindak sedemikian rapi dan mengetahui banyak informasi soal korban dan uang yang tengah dibawanya.

"Entah ini jaringan permanen atau tidak, tapi mereka pasti dapat bantuan informasi. Sekarang siapa yang paling memiliki akses informasi?" kata Mustofa kepada tvOne, Sabtu, 10 Juni 2017.

SPBU Shell di Daan Mogot Terbakar, Dua Orang Luka Bakar

Selama ini dari kasus yang kerap terjadi dan sudah terungkap, para pelaku kejahatan seperti perampokan dikatakan kerap membayar atau memberi sejumlah harta benda kepada pihak yang mau memberi informasi sangat berharga, seperti pengambilan uang dalam jumlah banyak di bank.

"Memang tipikal kejahatan macam ini sering di Jakarta Barat. Mereka membuntuti kendaraan korban berbekal dari informasi. Bahkan bisa juga datang dari tukang parkir yang memberitahu, mobil mana yang akan dipakai. Sebenarnya polisi sudah tahu kok cara mengungkapnya. Mereka meniru cara kerja polisi," kata Mustofa.

Bos Alfamart Beri Hadiah ke Polisi Depok yang Tangkap Perampok

Terkait hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono tak mengesampingkan dugaan itu. Aparat kepolisian juga menilai aksi para pelaku dilakukan oleh kelompok profesional. Sebab mereka seperti sudah memiliki pengalaman beraksi di tengah keramaian.

"Mereka sudah ada pengalaman, kemudian kasus ini sepertinya sudah dilakukan mereka lebih dari satu kali. Tak ada rasa takut beraksi di tempat umum. Dari analisa banyak kasus, seperti ini memang kerja berkelompok, ada modus tersendiri. Biasanya memang ada yang spesialis nasabah bank, ada spesialis (rampok) pedagang setor ke bank, SPBU, semua ini sudah terdata," kata dia.

Pihak kepolisian hingga kini masih terus memburu para pelaku perampokan. Polisi yakin tak lama lagi para pelaku berhasil ditangkap, apalagi kasus ini sudah ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya. "Semua kemungkinan pasti ada, kita petakan semua, semua kita identifikasi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya