- VIVA.co.id/ Dian Tami
VIVA.co.id – Tiga orang terduga pelaku terkait ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, diperkirakan masih satu sel jaringan dengan salah satu pelaku teror bom di Cicendo, Bandung, Jawa Barat.
"Penangkapan tiga orang ini juga merupakan satu sel dengan sel-sel yang ada sebelumnya terkait dengan Cicendo," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 26 Mei 2017.
Dalam kasus terorisme, Martinus menerangkan, polisi bisa melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok terduga pelaku. Kelompok mereka itu pada umumnya dibagi tiga bentuk, yakni kelompok inti, kelompok pendukung dan kelompok simpatisan.
Kelompok simpatisan itu, Martinus mencontohkan, kelompok yang memberikan simpati terhadap perjuangan ideologi tersebut. Misalnya, ada aksi bom di suatu daerah di luar negeri mereka mendukung, mereka bersorak. "Ini adalah kelompok- kelompok simpatik," ujarnya.
Kelompok simpatisan ini kemudian direkrut oleh mereka sehingga naik menjadi kelompok pendukung. "Inilah mereka yang kemudian melakukan aksi-aksi sekarang," kata Martinus.
Namun, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengatakan, kepolisian belum bisa memastikan apakah pelaku teror bom di Kampung Melayu ini merupakan kelompok dari Aman Abdurrahman atau bukan.
Sebab, masih dalam proses pendalaman dan penyelidikan oleh tim. "Tapi ini jaringannya siapa, apakah jaringan Maman Abdurrahman atau bukan ini masih kami dalami," ujar Martinus.
Tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polda Jawa Barat telah menangkap tiga terduga pelaku terkait dengan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Penangkapan dilakukan terhadap tiga orang pria berinisial W, A dan J. Ketiganya ditangkap di tempat berbeda pada Jumat dini hari, 26 Mei 2017. Terduga pelaku W ditangkap di Jalan Rancasari, Kota Bandung. Kemudian A ditangkap di Jalan Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, dan terduga J ditangkap di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ase)