Bukti yang Ditemukan Polisi di Lokasi Bom Kampung Melayu

Tim Gegana di lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta.
Sumber :
  • Twitter/@TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Ledakan kembali terjadi di Jakarta. Kali ini, ledakan cukup keras terjadi di Terminal Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017 malam. Ada dua ledakan di tempat tersebut.

Pengadilan Perintahkan Negara Ganti Rugi Korban Bom Thamrin

Kejadian meledaknya Bom di Terminal Kampung Melayu nampaknya menjadi perhatian penting aparat kepolisian. Sejumlah pejabat tinggi terlihat mendatangi lokasi, di antaranya adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan.

Selain Budi, terlihat juga Wakapolri Komjen Syafruddin yang mendatangi TKP dengan dikawal ketat oleh anggota kepolisian.

LBH Masyarakat Kritik Tuntutan Hukuman Mati Abdurrahman

Kapolda Metro Jaya, Irjen Moch Iriawan, juga mendatangi TKP. Iriawan datang mengenakan jaket bomber hitam. Kemudian saat mengecek lokasi kejadian, Iriawan mengenakan rompi anti peluru.

Pihak kepolisian juga langsung bekerja cepat, dan melakukan olah TKP. Dari olah TKP tersebut, kepolisian memastikan bahwa ledakan itu berasal dari bom panci. Polisi juga menemukan banyak bukti di lokasi.

Rangkuman Peristiwa Tahun 2017 Dalam 4 Menit

"Barang bukti banyak sekali. Kita olah TKP sampai dini hari. Barang bukti ada struk, fotocopy KTP, serpihan pakaian, serpihan lain, potongan aluminium, kabel," kata Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono saat di acara Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne, Kamis 25 Mei 2017. 

Awi menyatakan pihaknya sudah mendapatkan bukti yang cukup penting, yakni struk pembelian dari salah satu minimarket di Padalarang. 

Awi pun menjelaskan bahwa polisi bekerja cepat untuk segera mengungkap identitas dua jenazah yang diduga pelaku pengeboman di Kampung Melayu. "Kita memang mengejar kecepatan untuk mengejar ini. Kita melakukan identifikasi primer dan sekunder," ungkapnya.

Namun, sampai saat ini, pihak kepolisian belum mau bicara soal siapa dalang di balik ledakan bom bunuh diri tersebut. 

"Perlu proses penyelidikan, berdasarkan fakta-fakta, saksi-saksi, informasi yang didapatkan di lokasi," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya