Hotel Alexis Siap Dialog dengan Anies - Sandi

Hotel Alexis Jakarta Utara
Sumber :
  • www.tripadvisor.com

VIVA.co.id – Kepala Hubungan Masyarakat Manajemen Hotel Alexis, Arman, mengaku siap berkoordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta terkait rencana penutupan usaha hiburan malam itu. Salah satu rencana yang digaungkan oleh Anies Baswedan - Sandiaga Uno saat memimpin Ibu Kota Oktober nanti adalah menutup tempat usaha malam tersebut lantaran diduga punya bisnis gelap, seperti prostitusi. 

Tutup Usia, Ini Profil M Taufik yang Sukses Menangkan Jokowi-Ahok Hingga Anies-Sandi

"Pak Anies kan belum menjabat ya. Kita akan menanyakan kesalahan kita di mana (nanti setelah dilantik)," kata Arman di Hotel Alexis, Jakarta Utara, Rabu 24 Mei 2017.

Ia pun tak menampik jika dalam menjalankan usahanya banyak orang menyebut di Alexis terdapat praktik prostitusi. Namun Aman menegaskan hal itu terjadi di luar wewenang manajemen.

Petinggi PKS Sebut Peluang Anies-Sandiaga Duet di Pilpres 2024 Kecil

Dari sejumlah bisnis yang dikelolanya seperti hotel, spa dan karaoke, ia yakin hal itu tak terjadi. Hal ini dikarenakan sudah ada larangan manajemen yang membuat peraturan tidak berbuat asusila atau pun peredaran narkoba.

"Kalau itu kembali lagi ke orangnya (tamu). Dan saya rasa kita enggak bisa tahu ya, mau hotel bintang 3 bintang 5. Di dalam mobil saja bisa terjadi kan? Itu tergantung pribadi masing-masing, saya di sini sudah mewanti wanti untuk orang yang kerjanya pijat ya pijat, yang kerjanya pemandu karoke ya hanya pemandu karoke," ujarnya. 

Prabowo Bungkam soal Isi Perjanjian Anies-Sandiaga, Sufmi Dasco: Jangan Dijawab Pak!

Arman mengatakan, mengenai kelengkapan izin, tempat usahanya sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah. Hotel Alexis yang didalamnya terdapat beberapa jenis usaha, pihak manajemen mengklaim telah melengkapi seluruh jenis dokumen.

"Kalau kita ada perizinan dari mulai izin domisili, izin amdal semua harus kita lengkapi agar kita layak sebagai tempat hiburan. Itu izin satuan-satuan kita punya, izin lounge ada, izin karoke ada, izin spa, dan izin hotel," kata dia.

Sejak isu penutupan itu muncul, kata dia, para karyawan pun sudah merasa resah karena akan terancam kehilangan pekerjaan. Apalagi belakangan ini, hal tersebut berpengaruh pada tingkat kedatangan tamu sehingga pendapatan hotel pun semakin berkurang. 

"Kalau memang industrinya salah, ya satu Jakarta ditutup," ujarnya. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya