Anies Baswedan Nilai Air Kampung Pinggiran Ancol Tak Layak

Anies Baswedan di Masjid Nurul Iman, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta terpilih 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa air yang ada di kampung-kampung yang berada di pinggiran Ancol tidak layak pakai. Hal itu sangat berbeda dengan air yang ada di taman hiburan Dunia Fantasi, atau tempat liburan di Ancol itu sendiri.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Maka dari itu, Anies meminta para masyarakat yang berlibur untuk sesekali menengok kampung di sebelah lokasi Taman Impian Jaya Ancol. Kondisi memprihatinkan menghantui warga yang menempati daerah tersebut.

"Kalau di Ancol bu, itu mau wudhu saja, airnya segar bu, tapi di samping sana (kampung sebelah), jangankan wudhu, udaranya saja, aromanya polusi pabrik. Lalu, untuk wudhu, airnya itu seperti bukan payau lagi, tapi agak keminyak-minyakan. Bu, ini saudara kita," kata Anies dalam tausyiahnya di Masjid Nurul Iman, komplek Pondok Bambu Permai Duren Sawit Jakarta Timur, Sabtu, 6 Mei 2017

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

Untuk itu, Anies mengajak para warga untuk sadar akan kondisi sekitarnya dan segera melapor ke pemerintah untuk mencarikan solusinya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu meminta masyarakat untuk dapat memberikan masukan kepada tim sinkronisasi yang telah dibentuk Anies sebelum resmi dilantik menjadi Gubernur pada bulan Oktober 2017 nanti.

"Kami butuh beberapa ide, masukan. Nanti bapak ibu sampaikan dikumpulkan dulu. Dengan senang hati kami menerima masukan-masukan itu dari bapak ibu semua," kata dia.

Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae, Anies Bilang "Situasinya Memang Amat Serius"

Anies pun berharap Ibu Kota Jakarta dapat menjadi kota yang bukan saja tempat mencari mata pencaharian, tempat bekerja atau menyejahterakan diri sendiri.

"Tapi dijadikan tempat yang kita merasa nyaman membesarkan anak-anak, penerus kita," ujarnya.

"Kalau kota itu layak bagi anak-anak  pasti iklimnya bersahabat, pasti nuansanya sehat, pasti anak-anak itu semuanya jauh lebih growth daripada kita," ucapnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya