Alasan Anies Bikin Tim Khusus Sebelum Ahok Lengser

Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Terpilih Periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan alasan membentuk tim sinkronisasi menjelang awal kepemimpinannya pada Oktober 2017 mendatang. Pentingnya pembentukan ini, lantaran perlunya ada penyesuaian program lama dan baru.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

"Tim sinkronisasi ini bukan seperti tim transisi (Presiden). Karena dia hanya melakukan sinkronisasi di masa awal, sebab ada kesenjangan antara periode fiskal Pemda dengan periode pemerintahan," kata Anies saat berkunjung ke komplek Pondok Bambu Permai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 6 Mei 2017. 

Ia menuturkan, sinkronisasi program diperlukan dalam membentuk pemerintahan daerah yang baru. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini memastikan tidak akan ada tim transisi yang menduduki posisi tertentu di pemerintahan daerah nanti. 

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

"Itu juga tidak seperti pos. Nanti jadi kepala dinas, tidak," kata dia. 

Anies menegaskan, tim ini merupakan yang sudah membantu pihaknya dalam menuju pemenangan Pilgub DKI. "Ini teman-teman yang sebelumnya sudah membantu. Jadi yang selama ini telah menjadi pakar kita, jadi narsum kita itulah yang nanti akan membantu tim ini," ucap dia. 

Andi Arief Prediksi Nol Persen Kemungkinan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Menang di MK

Anies menerangkan dalam minggu ini tim tersebut akan bekerja, meskipun sebelumnya sudah mulai menyicil pekerjan. Menurut Anies, yang akan diprioritaskan dalam tim sinkronisasi tersebut adalah mengenai penyediaan lapangan kerja, pendiikan yang berkualitas hingga tuntas, kemudian kebutuhan pokok yang harganya terjangkau.

"Lalu di dalam kebutuhan pokok itu ada soal pemukiman yang terjangkau. Kemudian juga masalah kesehatan. Lalu memperbaiki persoalan pengeluaran residu warga, sampah. Jadi itu contoh-contohnya," ujar Anies. 

Otto Hasibuan, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Salah satu tuntutan diajukan dari tim Anies-Muhaimin, dan Ganjar-Mahfud, dalam gugatan hasil Pilpres 2024, di Mahkamah Konstitusi atau MK, adalah digelarnya pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024