- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak berkomentar banyak ketika ditanyakan peran Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Pilkada DKI Jakarta.
Jusuf Kalla diketahui salah satu orang yang mencalonkan Anies untuk maju menantang Ahok dan kemudian mengalahkan petahana, walaupun belum resmi diumumkan oleh KPU DKI Jakarta.
"Selamat lah," kata Ahok singkat di Balai Kota, Jakarta, Kamis malam 4 Mei 2017.
Peran Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar itu terungkap saat Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengatakannya di dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Mubaligh dan Sosialisasi Empat Pilar, Selasa, 2 Mei 2017.
Zulkifli bercerita, awal mula Anies dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Ia mengatakan, Anies tidak masuk radar pencalonan lantaran nama Sandiaga lebih dulu dipopulerkan menjadi calon Gubernur.
"Jam 12 malam sampai jam pagi itu ada intervensiya Pak Jusuf Kalla. Saya kan terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK lah yang meyakinkan, sehingga berubah lah," kata Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Keterlibatan JK dalam Pilkada, juga terlihat ketika keponakannya yakni Erwin Aksa menghubungi Ahok usai hasil hitung cepat sejumlah lembaga pada hari pemungutan suara.
Erwin Aksa yang juga politisi Golkar dan berlatarbelakang pengusaha ini, meminta Ahok untuk mengadakan pertemuan dengan Anies setelah diketahui hasil hitung cepat menyatakan kandidat petahana kalah.
Akhirnya keduanya bertemu atas inisiasi Erwin Aksa. Bahkan pertemuan yang diadakan di Balai Kota keesokan harinya, Anies terlihat didampingi Erwin dengan menumpangi mobilnya ke kantor Ahok.
Malamnya, Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyambangi kediaman Jusuf Kalla. Dia mengatakn pertemuannya dengan JK hanya sekadar silaturahmi tanpa perlu dikaitkan hal - hal lain.
"Enggak ada yang (pembicaraan) khusus. Biasa saja. Ngobrol saja. Kita ngobrol saja, cerita - cerita," kata Anies.
