- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sandiaga Salahuddin Uno, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta berdasarkan hitung cepat (quick count), merespons isu perombakan birokrasi saat dia resmi menjabat kelak bersama Anies Baswedan.
Sandiaga mengakui memang perlu merombak birokrasi demi efektivitas kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tetapi, dia meyakinkan para pegawai negeri sipil, termasuk para kepala dinas, agar tak waswas dengan perombakan itu nanti. Mereka yang berprestasi, katanya, dijamin posisinya alias tidak bakal diganti.
"Kami ingin menyampaikan pesan tidak perlu waswas; kami adalah tipe kepemimpinan yang mengayomi. Siapa yang berprestasi pasti akan mendapatkan tempat," kata Sandiga di Jakarta Pusat pada Kamis 27 April 2017.
Dia mengaku memiliki banyak pengalaman ketika merintis bisnis, yang selalu memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Begitu pula Anies Baswedan, selama memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetap memberdayakan sumber daya yang tersedia; tidak merekrut orang dari luar sehingga menyingkirkan orang dalam atau birokrasi.
Sandiaga menolak membicarakan posisi karena itu sudah terlalu teknis. Dia hanya meyakinkan para aparatur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa Anies-Sandiaga pasti mengandalkan orang-orang yang berprestasi. "Itulah persepsi utama kami," katanya.
Dia juga menyarankan seluruh pihak di birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap optimistis dalam pekerjaan. Ia juga memastikan tunjangan kerja daerah dilanjutkan. Namun semua itu harus tetap dibarengi performa tinggi dalam melayani masyarakat. (ren)
Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan partainya tidak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Partai
