- VIVA.co.id/istimewa
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta kepada Anies Baswedan untuk melanjutkan program yang ia wacanakan yakni Kartu Jakarta Lansia atau KJL.
Ahok yang juga merupakan pesaing Anies dalam Pilkada, mengingatkan kepada gubernur terpilih nanti agar program KJL didukung oleh partai pendukung lawan politiknya ketika usul itu nanti diajukan kepada legislatif.
Pasalnya, KJL yang diwacanakan Ahok semasa kampanye ini belum dianggarkan dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah tahun 2017.
"Kan kita ingin ada Kartu Jakarta Lansia. Ini kan APBD Perubahan saya yang susun. Nah tentu kita duduk bareng bisa disampaikan ke partai pendukungnya jangan sampai nanti di-deadlock (buntu)," kata Ahok usai bertemu Anies di Balai Kota, Kamis, 20 April 2017.
Selain KJL, Ahok juga menyatakan banyak program-program Pemprov DKI akan dimasukkan dalam draf APBD-P. Dia mengatakan, pada masa penyusunan anggaran perubahan selalu ada konflik kepentingan, di mana DPRD selalu memasukkan pokok pikiran (pokir) usulan programnya kepada pemerintah dan rentan adanya penyelewengan anggaran.
"Kayak dahulu tahu enggak, pokir-pokir (DPRD) saya tolak berantem. Kalau berantem kasihan pak Anies-nya masuk," ujarnya.
Untuk itu lah Ahok meminta Anies bisa membantu membangun komunikasi dengan DPRD sebelum menjabat Gubernur Oktober nanti. Menurutnya kalau anggaran perubahan ini berjalan mulus, sudah pasti bisa meringankan kerja Anies setelah APBD-P telah disusun dirinya usai menanggalkan jabatan sebagai gubernur.
"Kalau saya deadlock sih saya berani deadlock. Kasihan tapi pak Aniesnya kalau deadlock. Nanti begitu saya keluar Oktober, (dan) baru susun bisa enggak keburu makainya terlalu mepet itu. Yang kita harap bisa dipercepat, mesti ada dukungan dari partai sana," ujarnya.