Ketum PBNU: Aksi Tamasya Al-Maidah Tidak Perlu Dilakukan

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai aksi Tamasya Al-Maidah tak perlu dilakukan saat hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Rabu, 17 April 2017.

Isu Kaesang Maju Pilgub DKI, Demokrat Masih Lihat-lihat

Said pun meminta agar jangan ada yang mempolitisasi agama. Ia mengimbau masyarakat untuk memikirkan keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.

"Menurut saya kegiatan Tamasya Al-Maidah tidak perlu dilakukan. Mari kita pentingkan keutuhan dan keselamatan jangan sampai seperti Syria, Irak, Yaman. Apa mau begitu Indonesia? Saya beragama sejak kecil, salat, haji dan umrah. Tapi, saya tidak pernah mempolitisasi agama," kata Said di kantor PBNU, Jakarta, Senin, 17 April 2017.

Gerindra Tak Ngotot Usung Kader Sendiri di Pilgub Jakarta

Said meminta masyarakat percaya kepada aparat terkait yang bertugas menjaga tempat pemungutan suara (TPS). Apalagi sudah ada maklumat dari Polda Metro Jaya dan Badan Pengawas Pemilu yang melarang mobilisasi massa pada hari pencoblosan putaran dua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia mengingatkan lagi tak perlu pengerahan massa dalam pengawasan di TPS. "Menurut saya tetap tidak perlu demonstrasi, tidak perlu ramai-ramai. Tidak perlu. Dari dulu saya tidak senang dengan pengerahan massa. Mari kita percayakan di TPS juga ada dari Panwaslu dan Bawaslu ada banyak pihak yang menyaksikan. Saya percaya dengan Bawaslu, KPU dan saksi," tuturnya.

Pilih Anies atau Sahroni di Pilgub DKI 2024, Begini Jawaban Tak Terduga Surya Paloh

Sebelumnya, beredar di media sosial, terkait poster bertajuk Tamasya Al-Maidah, Jakarta, 19 April 2017. Inti isi poster ini mengajak umat Islam untuk ikut mengawasi di TPS-TPS di Jakarta saat hari pencoblosan, Rabu lusa.

Dalam poster tersebut, terdapat pernyataan dari pimpinan longmarch Kafilah Ciamis, KH Nonop Hanafi yang mengatakan akan datang dengan pengerahan massa lebih besar dibandingkan aksi Bela Islam 2 November 2016 atau yang dikenal 212.

"Kami telah datang di Bela Islam 212. Sekarang, kami akan datang lagi 19 April 2017 dengan jumlah yang lebih besar," kata Nonop. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya