Jelang Pencoblosan, Djarot Luncurkan Program Bedah Rumah

Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meluncurkan secara resmi program bedah rumah bagi warga kurang mampu. Program itu ditandai dengan penyerahan Izin Mendirikan Bangunan kepada beberapa perwakilan warga penerima program di Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 17 April 2017. 

Mantan Gubernur DKI‎ Jadi Plt Ketua DPD PDIP Sumut

Djarot mengatakan, program bedah rumah ini merupakan penyempurnaan program bedah rumah sebelumnya yang dikerjakan oleh Badan Amil Zakat DKI Jakarta (Bazis). Sebelumnya, Djarot mengaku mempunyai program serupa saat menjadi Wali Kota Blitar. 

"Waktu di Blitar lebih dari 2.300 rumah bisa kami bedah dengan prinsip gotong royong. Waktu saya di Jakarta keluar program kampung deret tapi ada kendala, waktu itu saya sampaikan harus ada penyempurnaan dalam bedah rumah yang kemarin dikerjakan bazis, sampe sekarang, ini kita tingkatkan lagi," kata Djarot. 

Ternyata Ahok Tak Pernah Pacaran, di Penjara Malah Cari Istri

Adapun kriteria rumah yang layak dibedah, yaitu rumah tersebut tergolong tidak layak huni, dan dimiliki oleh keluarga kurang mampu. Rumah itu juga harus atas usulan RT/RW dan tetangga sekitarnya. Kemudian, Surat Keputusan (SK) diterbitkan oleh wali kota. Sumber dana bedah rumah kali ini berasal dari program CSR pihak swasta. 

"Selamat pada penerima yang sudah selayaknya Anda menerima itu. Terima kasih pada CSR yang sudah terketuk hatinya membantu, dan pak RT yang telah sepenuh hati mendata dan melayani warga," ujarnya. 

Mantan Gubernur DKI Doakan Anies Dapat Wagub Tahun Ini

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyarankan program bedah rumah diundur hingga Pilkada putaran kedua 19 April 2017 selesai. Hal itu untuk menghindari tudingan mengenai kentalnya nuansa politik dalam proyek tersebut.

Ketua Komisi A Riano P Ahmad menilai, pemaksaan peluncuran program bedah rumah justru berpotensi kontra produktif karena dilakukan secara terburu-buru. Menurut Riano, bedah rumah yang dimulai pada 17 April 2017 itu diluncurkan pada masa tenang Pilkada. 

Dia meminta pelaksanaannya diundur agar tidak menimbulkan kesan politis. "Kami dari Komisi A berpendapat alangkah baiknya bedah rumah dilaksanakan di atas tanggal 19 supaya berjalan baik dan lancar," ujar Riano.

Djarot merupakan Calon Wakil Gubernur  DKI Jakarta petahana di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Dia berpasangan dengan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka bersaing dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya