Panwaslu Jakbar Temukan 11 Karung Sembako di Duri Kepa

Panwas Jakbar temukan 11 karung sembako di Duri Kepa, Minggu, 16 April 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Barat menemukan 11 karung berisi sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu, 16 April 2017.

Warga Jatuh Bangun Berebut Sembako Bantuan dari Presiden Jokowi

Menurut Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi, timnya menerima laporan masyarakat ada dugaan kampanye hitam di hari tenang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran dua.

Puadi mengemukakan, kampanye hitam yang ditemukan adalah pembagian sembako kepada masyarakat. Sembako tersebut berisi beras, minyak sayur, gula. Tak hanya itu, dalam kantong sembako juga ditemukan mukena dan brosur wajah pasangan calon nomor urut dua.  

Ban Pecah, Pesawat Pembawa Sembako di Papua Tergelincir

Dalam kejadian ini, dua orang diamankan. Mereka, menurut Puadi, mengaku sebagai simpatisan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot  Saiful Hidayat. Mereka mengaku koordinator kelurahan dari Duri Kepa dan dari Kecamatan Kedoya. 

"Iya benar kami sudah memeriksa dan mengamankan simpatisan dari paslon nomor 2 beserta barang buktinya dan kami juga sudah meminta keterangan saksi pelapor. Kemudian penerima sembakonya juga kami telah periksa," ujar Puadi kepada VIVA.co.id, Minggu, 16 Maret 2017.

Pembunuh Nenek Penjual Sembako Ditangkap, Ternyata Tetangganya

Dia menuturkan, sudah 15 warga yang menerima sembako tersebut. Selain sembako, Panwaslu Jakarta Barat juga mengamankan spanduk di daerah Duri Kepa tempat pembagian sembako.

Kendati sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang tersebut, Puadi mengaku akan tetap melakukan pengkajian ulang terkait adanya indikasi tindak pidana atau tidak. Apabila dua orang tersebut benar sebagai simpatisan,  kemungkinan besar pasangan calon nomor urut dua tidak akan terkena diskualifikasi.

"Kalau ternyata ini dilakukan oleh tim relawan yang terdaftar dalam KPU ini akan menyebabkan paslon nomor urut dua didiskualifikasi. Untuk itu, kami sedang melakukan penelusuran terhadap identitas dua orang itu apa mereka simpatisan atau tim relawan," ujar Puadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya