Djarot Minta Aparat Turunkan Spanduk Provokatif

Djarot Saiful Hidayat usai salat Jumat di kawasan Tebet, Jumat, 14 April 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Chandra G Asmara

VIVA.co.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat meminta para aparat hukum menurunkan spanduk-spanduk provokatif yang berpotensi memecah persatuan bangsa jelang pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta, Rabu, 19 April 2017. Djarot menyampaikannya usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Al Atiq, Tebet, Jakarta Selatan.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Aparat kita sudah berusaha. Harus proaktif. Tapi menurut saya, jangan sampailah. Ini sudah mau 19 April. Spanduk-spanduk itu jangan sampai," kata Djarot.

Djarot menuturkan bahwa Pilkada DKI Jakarta saat ini menjadi perhatian besar tiap daerah dalam menyelenggarakan pesta demokrasi. Mantan Wali Kota Blitar itu tak ingin spanduk-spanduk yang bersifat provokatif tersebut justru membuat citra DKI Jakarta buruk di mata daerah lain.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Kami ingin memperkuat, kalau Jakarta ini milik semua. Kita mau ciptakan kebhinekaan, merangkul semua warga. Jangan sampai hal-hal semacam itu memporak-porandakan tenun bangsa. Niat saya baik. Tapi itu kepentingan politik, biasa," ujarnya.

Menurut Djarot, dibutuhkan peran seluruh pihak untuk memperkuat kebhinekaan. Maka dari itu, Djarot pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar tidak terpecah-belah hanya karena berbeda pilihan. Sebab, siapapun yang akan menjadi pimpinan DKI, merupakan hasil pilihan masyarakat.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

"Makanya kami minta, yang sebelah juga dong sama-sama menjaga. Jangan kita doang yang disalahin. Saya dengar itu kok kemarin ceramah Habib Rizieq di Surabaya. Ya begitu," tuturnya. (one)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018