Awasi Pemilih Siluman, Gerindra Terjunkan 10 Ribu Satgas

Ilustrasi pemungutan suara saat pemilu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10 ribu Tim Satuan Tugas (satgas) guna memantau pelaksanaan Pilkada DKI putaran kedua yang akan dilaksanakan pada Rabu, 19 April 2017

Kocak, Andre Rosiade Pesan Tiket Debat RR vs Luhut Bahas Utang Negara

Tim Satgas ini akan disebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Terutama di 450 TPS yang dicurigai terjadi pengelembungan suara pada pemungutan suara putaran pertama lalu. Angka penggelembungan suara itu bahkan diduga mencapai 168 ribuan suara.

"Gerindra menyiapkan 10 ribu Tim Satgas dan akan menjaga seluruh TPS. Tim ini di luar saksi yang telah disiapkan bersama," katanya, Kamis, 13 April 2017.

Menurut dia, Indikasi kecurangan dilakukan dengan menggunakan formulir C-6 atau surat pemberitahuan kepada pemilih yang sebelumnya telah diberikan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Gerindra dalam hal ini sudah meminta saksi dan satgas yang diterjunkan di lapangan untuk benar-benar teliti dan seksama mencermati setiap pemilih yang datang ke TPS dengan meneliti apakah nama yang tercantum di C-6 sesuai dengan KTP pemilih yang datang ke TPS.

"Di kantong-kantong suara incumbent itu kita curigai ada penggelembungan suara menggunakan C-6. Misal majikannya pergi memilih menggunakan e-KTP, asisten rumah tangga pakai C-6," kata Andre.

Pria yang juga menjadi anggota tim pemenangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno ini menambahkan, kecurangan lain yang patut dicurigai saat hari pencoblosan adalah berdatangannya saudara atau kerabat pemilih di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara dari luar kota. Mereka juga menggunakan formulir C-6.

"Jika ada kejadian ini di TPS, kami sudah minta saksi dan satgas di TPS untuk segera menangkap pelaku dan menyerahkannya ke Panwaslu dan Kepolisian," katanya.

Tim yang diterjunkan tidak akan memberikan toleransi terhadap berbagai bentuk kecurangan dalam putaran kedua. Para pelaku pelanggaran, khususnya di 450 TPS di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

"Kami tidak ingin ada kecurangan apalagi provokasi dan intimidasi dari pihak-pihak tertentu seperti putaran pertama lalu, cukup sudah kejadian Iwan Bopeng. Kami komitmen mengamankan pilkada DKI agar berlangsung aman, damai dan berlangsung secara jujur dan adil," ujarnya.

Ditekankan pula bahwa pihaknya mencium adanya gelagat yang tidak baik dari mafia dan bandar pilkada dalam putaran kedua nanti. Sesuai instruksi Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, seluruh kader, relawan dan simpatisan diminta bersama-sama mengamankan wilayahnya agar pasangan Anies-Sandi bisa menang secara fair.

"Mari kita jaga dan awasi bersama, terutama pemilih yang bukan dan tidak tercatat di TPS masing-masing atau pemilih siluman.” (mus)

Sekertaris Partai Gerindra Kota Depok, Hamzah.

Gerindra Cium Aroma Pilkada dalam Penanganan Covid-19 di Depok

Gerindra kecewa karena sang Wakil Wali Kota tak dilibatkan.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2020