Iklan Ahok-Djarot Potensi Hancurkan Bhinneka Tunggal Ika

Kampanye akbar Ahok-Djarot dimeriahkan artis Ibu Kota
Sumber :
  • VIVA.co.id / Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Iklan kampanye pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat terus menjadi viral di media sosial. Bahkan iklan tersebut sempat menjadi trending topik di Twitter dengan tagar #iklanAhokJahat.

Hasto: Ahok Belum Terdaftar Jadi Kader PDI Perjuangan

Menanggapi iklan tersebut, Wakil Ketua Badan Pengawas dan Disiplin DPP Gerindra, Fauka Nurfarid menilai iklan kampanye pasangan calon Gubernur Ahok-Djarot telah menghancurkan Bhinneka Tunggal Ika. Ia juga merasa prihatin karena dalam iklan tersebut kental dengan isu SARA.

"Saya sangat prihatin dan menyayangkan atas iklan tersebut. Karena di sisi Bhinneka Tunggal Ika terlihat sangat berlawanan," kata Fauka kepada VIVA.co.id, Selasa 11 April 2017.

Djarot: Ahok Minta Pendukungnya Tak Golput

Fauka mengatakan, dalam iklan kampanye itu terlihat orang pakai peci. Namun justru baju yang digunakan orang tersebut di belakangnya malah terdapat tulisan 'Ganyang Cina'. "Itu yang tidak baik, padahal kan di negara kita ini semua warganya berasal dari multi etnis yang hidup rukun dan damai dengan perbedaan yang ada," ujar Fauka.

Atas munculnya iklan tersebut, ia malah menduga selama ini isu SARA yang berkembang dan semakin liar berasal dari oknum-oknum itu juga. Pasalnya, upaya untuk merusak kebhinekaan semakin terlihat dengan kerap mengadu domba berbagai persoalan yang dipadukan dengan isu SARA.

Haru, Djarot Dilepas dengan Iringan Arakan Delman

"Bukan tidak mungkin isu yang selama ini berkembang juga diciptakan oleh mereka, sebagai upaya memecah belah," ujarnya.

Karena itu, lanjut Fauka, bila memang ingin bertarung dalam memperebutkan kursi DKI Jakarta, sebaiknya dilakukan dengan cara elegan. Jangan sampai hanya karena masalah Pilkada DKI, Indonesia malah hancur atas berbagai permasalahan yang selama ini ditimbulkan.

"Kalau kita mau bertarung, lakukan secara jujur dan sportif jangan membuat video dan iklan yang menyinggung orang lain," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar di media sosial sebuah iklan kampanye yang dilakukan oleh pasangan nomor urut dua. Dalam iklan yang menggambarkan kerusuhan tahun 1998 itu, terlihat menyudutkan beberapa pihak. Dan munculah sosok Basuki Tjahaja purnama yang siap untuk memberikan perubahan di Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya