Isu Agama Dianggap Cederai Pilkada Jakarta

Pilkada DKI putaran kedua.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro meminta kepada dua pasangan calon yang berlaga dalam Pilkada DKI Jakarta mengesampingkan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Menurutnya, mereka sebaiknya menawarkan program-program realistis bagi pembangunan kota mengingat kesenjangan sosial di masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Ditegaskan kembali apa visi-misi program masing-masing baik petahana maupun lawan tandingnya. Jangan ditarik untuk belas kasihan mencari simpati untuk mendapat dukungan," kata Siti saat diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 10 April 2017.

Dengan maraknya isu bernada rasial, kata Siti, memperlihatkan pesta demokrasi yang berlangsung di Jakarta adalah paling buruk dibanding daerah-daerah lain.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Pilkada DKI Jakarta mungkin terburuk dalam pilkada langsung karena tidak mampu mengedepankan nalar sehat. Kita ditarik ke urusan sensitif isu primordial," kata dia.

Sementara itu, Direktur Riset Polmark Indonesia Eko Bambang Subiantoro mengatakan isu agama seolah-olah dijadikan alat politik oleh pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai bahan kampanye politiknya. Polmark yang juga konsultan politik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini, menyebutkan dalam putaran pertama hanya 21,6 persen masyarakat yang menentukan calon gubernur dan wakil gubernurya berdasarkan agama.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

"Masyarakat ditunjukkan pemilih Jakarta tidak rasional, memilihnya karena faktor agama. Padahal faktor agama hanya 21,6 persen. Sisanya adalah faktor yang menunjukkan tuh seperti reklamasi. Siapa yagn tegas pasangan menolak reklamas itu adalah Anies-Sandi. Masyarakat (pemilih) yang tidak setuju dengan reklamasi juga tinggi," kata Eko.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018