Video Kampanye Ahok-Djarot Dilaporkan ke Bawaslu

Salah satu potongan video #BeragamItuBasukiDjarot yang menjadi materi publikasi 'Ahok' Basuki Tjahaja Purnama untuk persiapan Pilkada DKI 2017 yang dituding melecehkan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter

VIVA.co.id – Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan dugaan pelanggaran kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2017 ke Badan Pengawas Pemilu, Senin, 10 April 2017. Video kampanye pasangan calon petahana Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, dinilai mendiskreditkan umat Islam.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

"Video tersebut secara jelas berisi adegan di mana pelaku demo dan kerusuhan memakai umat muslim, sedangkan etnis lain diposisikan sebagai pahlawan," kata Pembina ACTA, Habiburokhman, di gedung Bawaslu, Jakarta.

Selain itu, menurutnya, ada upaya membentuk opini negatif, di mana dalam potongan gambar terlihat orang berpeci hitam dan putih sedang berdemo berlatar belakang spanduk putih bertulisan 'Ganyang Cina' dengan huruf berwarna hijau.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

"Video tersebut dapat menimbulkan kesan umat Islam adalah perusuh serta pembuat keonaran," ujar Habiburokhman.

Atas dasar itu, Habiburokhman menilai, video kampanye Ahok-Djarot telah melanggar Pasal 69 huruf B Undang-undang nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada. 

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

"Secara garis besar undang-undang itu berbunyi, dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras dan antargolongan," tuturnya.

Habiburokhman berharap Bawaslu bisa menindaklanjuti laporan ini dan segera memanggil pihak Ahok dan Djarot. "Setelah dari Bawaslu, nanti malam kami juga akan melaporkan video ini ke Bareskrim," katanya. 

Video kampanye Ahok-Djarot yang berdurasi dua menit, beredar luas di media sosial. Video berjudul #BeragamItuBasukiDjarot, diunggah di akun twitter milik Ahok sejak 8 April 2017. 

Banyak netizen menilai, video itu memuat konten kebencian terhadap agama, atau etnis tertentu.

Di menit ke 0.08 dari video yang sepertinya mengangkat tema tentang kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain, sedang berteriak-teriak. 

Sementara itu, latar di belakang kelompok pemuda itu tertulis huruf besar dengan tulisan, Ganyang Cina.

Berawal dari situlah netizen kemudian berpendapat bahwa video itu seolah menempatkan umat Islam yang direpresentasikan dari kelompok pemuda itu sebagai pelaku kerusuhan, atau pembenci Cina.

Komentar netizen pun makin meruncing dengan potongan video yang lain, yang menunjukkan seorang pria yang sepertinya atlet bulutangkis dengan wajah tirus bermata sipit sedang berjuang dalam perlombaan bulu tangkis.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya