- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta telah menetapkan 19 April 2017 sebagai hari mencoblos. Para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur melontarkan harapannya atas gelaran akhir pesta demokrasi di ibu kota Indonesia itu.
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan, menggarisbawahi tiga hal. Pertama, bagaimana menjadikan Pilkada DKI Jakarta sebagai pesta demokrasi yang mengedepankan aspek kejujuran.
"Sehingga, tidak ada transaksi politik uang," kata Anies, di Jakarta, Sabtu malam, 8 April 2017.
Kedua, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap pihak penyelenggara pesta demokrasi, pemerintah maupun aparat keamanan, tidak berpihak atau pun melakukan intervensi atas hasil akhir.
"Ketiga, jangan sampai ada yang berhak tetapi tidak bisa ikut nyoblos. Justru yang tidak berhak, bisa ikut," tuturnya.
Anies optimistis, apabila mengedepankan ketiga aspek tersebut, maka Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi barometer pelaksanaan pesta demokrasi di berbagai daerah yang tersebar di seluruh Nusantara.
Dengan demikian, demokrasi yang sebenarnya pun bisa diraih. Pada kesempatan yang sama, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat berharap, siapa pun yang nantinya terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta, bisa diterima seluruh pihak.
"Mari ciptakan pilkada yang damai dan sejuk, menghargai pilihan masing-masing, tanpa memutuskan silaturahmi yang bisa memecah persatuan masyarakat DKI Jakarta," ungkapnya.