Anies Kembali Ungkap Kejanggalan Pilkada DKI Putaran Pertama

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilgub DKI putaran kedua dipastikan bertambah sebanyak 109 ribu pemilih. Menurut calon Gubernur Anies Baswedan, pilkada putaran kedua memang masih rawan kecurangan. Karena itu, ia perlu kembali mengingatkan Pilkada DKI harus berjalan dengan adil dan jujur.

Cerita Haru Saat Serah Terima Kunci Rumah DP 0 Rupiah

Diberitakan sebelumnya, selain DPT yang bertambah sebanyak 109 ribu, TPS juga bertambah sebanyak 11 TPS. Karena itu, Anies juga berpesan kepada para pendukungnya untuk terus mengawal dan menjaga kemurnian di Pilkada putaran kedua nanti.

"Kami percaya bahwa kejujuran ini menjadi syarat untuk muncul kedamaian. Kedamaian tak akan muncul bila ada praktik manipulatif. Jauhi praktik manipulatif supaya suasana tetap damai dan kondusif," kata Anies.

Sandiaga Siapkan Kado Ultah untuk Anies Baswedan

Sebagai catatan, kata Anies, penggunaan surat keterangan (suket) pada putaran kedua juga masih diperbolehkan oleh Bawaslu. Sebelumnya, pihak Anies-Sandi sempat mempertanyakan jumlah 180 ribu lebih surat keterangan yang beredar.

"Kami ingin secara fair, kami tidak ingin ada yang tidak berhak tapi tetap ikut dalam Pilkada ini. Di putaran pertama pun kami sudah pertanyakan hal tersebut (yang tidak berhak), ada 187.000 suket, ke mana itu? Selisih suara kemarin 167.000 dan suketnya ada 187.000," katanya.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Anies juga berharap nantinya pilkada putaran kedua akan berjalan dengan sangat jujur. Ia berharap suara yang ada di masing masing TPS terlihat wajar tanpa adanya ketimpangan-ketimpangan yang mencurigakan, seperti pada putaran pertama lalu.

"Dan di 450 lebih TPS di putaran 1 ada yang di atas 96 persen perolehan suaranya (paslon lawan). Saya tak tahu apa yang terjadi. Ini sangat unik," kata Anies. (ase)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies Baswedan 16 Bulan Tak Punya Wagub, Inikah Penyebabnya?

Posisi wagub DKI kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2019