- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menuding aparat Kepolisian pilih kasih kalau berurusan dengan masalah hukum para kandidat Pilkada Jakarta.
Reaksi polisi, katanya, lebih cepat manakala yang dilaporkan atau diadukan adalah pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sebaliknya, jika kubunya yang melaporkan pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, aparat terkesan lamban.
"Kami banyak lapor tapi enggak di-follow up (ditindaklanjuti). Sementara kalau manggil Bang Sandi (Sandiaga Uno) langsung di-follow up," kata Anies kepada wartawan ketika ditemui setelah menghadiri kegiatan zikir bersama di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis, 6 April 2017.
"Kenapa, ya, polisi responsif kalau ada pelaporan terhadap Sandi. Tapi kalau ada laporan dari kami, kok, lama prosesnya," Anies menyoal lagi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap polisi menunjukkan netralitas dan objektivitasnya sebagai penegak hukum. Ia juga mengingatkan pemerintah tetap netral atau tidak berpihak kepada calon mana pun dalam Pilkada.
"Kita enggak tahu kenapa. Tapi bagi kami, malah mengajak kepada semua warga: Yuk, kita ajak pemerintah untuk netral; yuk, kita ajak polisi untuk netral," katanya.
Anies berkeluh kesah tentang sikap pilih kasih polisi itu setelah dia dilaporkan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik kemarin. Dia berterus terang bosan dengan aneka pelaporan yang sesungguhnya fitnah belaka.
"Saya dan Bang Sandi sudah agak bosan dengan fitnah lagi, fitnah lagi. Panggilan polisi lagi, panggilan polisi lagi. Kita lihat saja nanti," katanya. (ase)