Anies Janjikan 3 Komponen Ini untuk 'Open Governance' di DKI

Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sumber :
  • Irwandi

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan siap menerapkan pemerintahan terbuka, atau open governance di Jakarta, jika terpilih menjadi gubernur di putaran dua Pilkada DKI. Menurutnya, ada tiga komponen yang diperlukan dalam pemerintahan ini.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Anies menjelaskan, pertama, adalah masalah transparansi informasi. Komponen ini diyakini dapat berjalan, karena warga DKI melek informasi digital.

Kedua, terkait partisipasi sebagai komponen kerterlibatan warga. Kemudian, ketiga, adalah kolaborasi, yakni komponen yang dinilainya penting bila suatu pemerintahan ingin menerapkan konsep open governance.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Dalam komponen ini, warga tak hanya diajak mengambil peran dalam mengambil kebijakan. Namun, juga berperan dalam proses evaluasinya.

"Jadi, keterbukaan itu bukan semata-mata informasinya yang terbuka. Tetapi, juga terbuka dalam pelaksanaan dan evaluasi," kata Anies di ruang pleno Fraksi PKS, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 5 April 2017.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Dengan konsep ini, Anies berjanji, akan mengoptimalkan teknologi dan partisipasi dalam menjalankan roda pemerintahan provinsi DKI. Hal ini mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan evaluasi.

Menurutnya, pola itu sudah diterapkan di kota-kota maju di dunia. Namun, diakui Anies, sebagian pola open governance juga sudah berjalan di kota-kota lain di Indonesia.

"Jadi, tidak usah merasa sekarang belum apa-apa, sekarang sudah dimulai kok dan kita ingin mulai galakkan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya