Ahok Sebut Ribut Al Maidah Muncul Dipicu Seorang Ibu

Sidang Ke-17 Kasus Dugaan Penistaan Agama Ahok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Gilang Praja

VIVA.co.id – Terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan munculnya surat Al Maidah ayat 52 di Kepulauan Seribu karena dipicu seorang ibu yang masih bingung dengan program menguntungkan yang ditawarkannya saat itu.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Dalam persidangan yang digelar hari ini di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2017, Ahok membeberkan alasannya datang ke Kepulauan Seribu karena diminta melakukan dialog dengan para nelayan terkait program ternak ikan.

"Bukan pidato yang mulia, itu diminta dialog. Dalam rangka kerja sama tentang ikan dengan pembagian 80 (untuk nelayan), 20 (untuk pemprov DKI Jakarta)," kata pria yang akrab disapa Ahok dalam persidangan tersebut.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

Ketika ditanya mengapa dalam pidatonya itu menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 padahal tujuan kedatangannya adalah untuk program ternak ikan, Ahok menjawab bahwa hal itu terjadi lantaran di sana ada seorang ibu yang kurang merespon  program yang ditawarkannya.

Lantas, Ahok pun berupaya menebak mengapa sang ibu nampak tak merespon baik dengan program yang ditawarkannya itu. Awalnya Ahok berpikir sang ibu itu terlihat tak merespon seperti nelayan yang lain karena takut tak memiliki uang untuk mengikuti program itu.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

Kemudian, Ahok pun berkata bahwa mereka tak perlu khawatir soal uang terkait program yang ditawarkannya itu. Namun sang ibu masih tidak merespon, padahal yang lain merespon hal itu.

"Saya tebak-tebak apa karena tidak ada uang, jangan-jangan ini kaya di Belitung nih, orangnya polos, karena (kebetulan) ada Pilkada, takutnya (saya) dikira janji doang. Maka saya bilang ini enggak ada hubungan di Pilkada," kata dia.

Ahok menjelaskan bahwa pada saat ia mengikuti Pilkada di Bangka Belitung pada tahun 2007, ada seorang ibu yang mendukung ia, namun meminta maaf pada dirinya lantaran tak bisa memilih Ahok karena takut murtad dengan agamanya.

"Belitung itu kecil, rata-rata kenal semua. Ibu itu ngomong, 'mohon maaf yah Hok ibu enggak pilih kamu, karena ibu takut murtad tinggalkan agama ibu'. Saya waktu lihat ibu yang di depan saya (di Pulau Seribu) (menduga) dia kaya yang di Belitung itu, pengen ngomong, saya enggak ambil program kamu karena enggak enak pilih kamu," kata Ahok bercerita.

Maka dari itu, Ahok menduga bahwa si ibu di Pulau Pramuka itu dirasa seperti ibu yang pernah berkata demikian pada dirinya saat di Bangka Belitung. Apalagi wajah sang ibu nampak ingin ikut program tersebut.

"Pengalaman saya soal ibu yang bilang mohon maaf tidak pilih saya. Di Pulau Seribu (saya) tidak ada konteks kenapa saya dicurangin kalah, saya lihat ibu ini tulus, yang takut satu pihak takut murtat, satu pihak mau ambil program saya, tapi merasa tak pantas deh ambil program saya kalau tidak pilih saya," kata Ahok lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya