Djarot Tantang Program Rumah Murah Anies-Sandi

Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat.
Sumber :
  • Rifki Arsilan

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat kembali menyinggung program unggulan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tentang penyediaan rumah Rp350 juta dengan DP 0 rupiah untuk masyarakat Jakarta.

Hasto: Ahok Belum Terdaftar Jadi Kader PDI Perjuangan

Menurut Djarot, program itu mustahil dapat terwujud, mengingat harga pasar tanah yang saat ini sudah tinggi dan keterbatasan lahan di Jakarta.

Kendati demikian, ia mengapresiasi program yang diusung oleh pasangan Anies-Sandi selama kampanye itu. Hanya saja, dia meragukan program itu dapat terwujud.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya apresiasi baik, tetapi iso (bisa) enggak dijalankan?" kata Djarot di hadapan ratusan warga Jakarta Timur, Selasa 4 April 2017.

Djarot menyampaikan, dia bersama Ahok, tentu tidak dapat mewujudkan hal itu, karena masalah-masalah yang akan dihadapi. Menurutnya, saat ini yang paling mungkin dilakukan adalah membangunan hunian vertikal.

Djarot: Ahok Minta Pendukungnya Tak Golput

"Mohon maaf kami enggak bisa, karena kami selalu sampaikan bangun perumahan layak huni di Jakarta, caranya bangun secara vertikal. Kalau mau rumah tapak, bisa di pinggir Jakarta, rusun bisa digunakan kos, apartemen harga kos," katanya.

Tak mau kalah dengan program penyediaan rumah dengan DP 0 rupiah, Djarot menyatakan yang paling realistis adalah melakukan pembenahan pada pemukiman-pemukiman warga Jakarta. Karena itu, dia bersama Ahok telah mempersiapkan Pasukan Pelangi yang nantinya akan bekerja sebagai tim bedah rumah untuk warga Jakarta.

Ia menjelaskan, tim pasukan pelangi adalah gabungan dari pasukan orange, pasukan biru, pasukan hijau, dan pasukan merah yang akan bekerja membedah rumah warga yang sudah tidak layak huni. Lebih jauh, dia katakan, setiap warga yang memiliki rumah tidak layak huni dapat melaporkan kepada pejabat lingkungan seperti RT dan RW setempat, untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Minta sama pak RW, pasti kita bongkar rumahnya. Tetapi, jangan kemudian disampaikan akan digusur, karena Basuki-Djarot tukang gusur," katanya.

Ia menambahkan, program bedah rumah yang telah dirancang Ahok-Djarot bukan untuk menggusur pemukiman warga, tetapi menata rumah, agar lebih layak dihuni. Ia mengklaim sudah pernah melakukan program bedah rumah ketika menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Dia melibatkan masyarakat setempat untuk bekerja bersama-sama, bergotong-royong membenahi rumah-rumah warga yang tidak layak huni.

"Makanya, saya bilang sama Pak Basuki, urusan bedah rumah saya akan turun tangan langsung. Saya kerahkan prinsip gotong royong, anggarannya bisa APBD (Anggaran Belanja Pendapatan Daerah). Bisa juga dana CSR (tanggung jawab sosial). Warga, kewajibannya gotong royong membantu," kata Djarot. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya