Organda DKI: Tinggal Empat Operator Taksi yang Bertahan

Ratusan sopir taksi menggelar aksi demonstrasi menolak keberadaan angkutan umum online.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kemunculan moda transportasi berbasis aplikasi atau taksi online, membawa dampak bagi kelangsungan hidup puluhan ribu armada taksi resmi yang ada selama ini.

Motif Sopir Taksi Online Peras Rp 100 Juta Penumpangnya, Kebelet Nikah Belum Ada Biaya

Bahkan menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, dari 35 operator taksi yang ada di Jakarta, hingga saat ini hanya tersisa empat operator taksi yang masih bertahan di bisnis transportasi tersebut.

"Pada periode 2013-2014, taksi yang beroperasi di Jakarta ada 25.550 unit dari 27.400 izin yang dikeluarkan oleh Pemda DKI. Namun, sekarang yang beroperasi hanya tinggal 9.000-an unit. Dan dari 35 operator taksi di 2013-2014, sekarang hanya tinggal empat perusahaan taksi yang bertahan. Sisanya tutup," kata Shafruhan dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 25 Maret 2017.

Top Trending: Kisah Nyata Konser Ghaib hingga 3 Personel Polsek Main Kartu

Dia menilai, kondisi ini disebabkan operator taksi-taksi resmi itu tidak sanggup bersaing dengan taksi online, yang dinilai tidak memiliki izin, sedangkan perkembangannya sangat masif.

"Yang kami hadapi ini taksi 'hantu', di mana mereka bisa tentukan tarif sendiri. Kalau kami kan datanya jelas, kendaraan jelas, warnanya jelas. Maka akhirnya banyak yang tutup seperti Taxiku, Sri Medali, KTI (Koperasi Taksi Indonesia), Kosti," ujarnya.

Top Trending: Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta hingga Momen Warga Suudzon dengan Polisi

Shafruhan menilai, fenomena ini menyebabkan puluhan ribu orang yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir taksi resmi harus kehilangan pekerjaan alias menganggur. Kalaupun ada yang ikut beralih menjadi sopir taksi online, mereka terpaksa harus mencari utangan guna mengambil cicilan kredit bagi mobil baru yang akan digunakannya.

"Bahkan sekarang sebagian dari mereka juga sudah mulai kacau, karena penghasilannya sudah tidak sesuai. Maka kalau kuota ini tidak dijaga, persaingan tidak sehat akan terus terjadi, sekarang saja antar aplikasi saja sudah saling bentur-benturan," tutur Shafruhan.

Vinfast jadi taksi online

Vinfast Jadi Armada Andalan Taksi Online

Dalam setahun pertamanya, GSM tidak hanya meluncurkan layanan baru dan memperluas jangkauannya ke berbagai provinsi dan kota.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024