Cara Kapolres Cegah Bentrok Ojek Online-Pangkalan di Bekasi

Polres Bekasi kumpulkan perwakilan ojek online dan ojek pengkolan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Polres Metro Bekasi Kota melakukan apel silaturahmi antara pengemudi ojek berbasis online dan pengemudi ojek pangkalan. Pertemuan ini digelar pada Sabtu 25 Maret 2017 yang dipimpin oleh Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Hero Hendrianto.

2 Bocah Main Petasan yang Memicu Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi Ditangkap

Dalam acara tersebut, turut hadir Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Kadishub Kota Bekasi Jawa Yayan Yuliana dan Dandim Kota Bekasi Letkol Inf. Wawan Usnendar.

Selain itu, sebanyak 300 peserta apel juga menghadiri silaturahmi ini diantaranya petugas Dishub sebanyak 30 orang, ojek pangkalan sebanyak 120 orang, gabungan Gojek, Uber, Grabbike 80 orang, Binmas 40 orang, perwira menengah 20 orang dan Propam 10 orang.

Ibu Kandung Tusuk Anaknya 20 Kali, Benturkan Kepala ke Dinding Tahanan

Dalam sambutannya, Kapolres Bekasi Kota menyampaikan beberapa arahan. Hero yang belum lama menjabat sebagai pimpinan polisi di Bekasi Kota ini menuturkan sudah ada keributan antar ormas dan unjuk rasa.

"Jangan jadikan diri kita layaknya seperti kaum bar-bar, anggaplah orang itu adalah saudara kita karena satu bangsa dan satu bahasa dan menganggap semuanya saudara," kata Kombes Hero, Sabtu, 25 Maret 2017.

Ini Tampang Emak-Emak Pemilik Salon Oma Bekasi yang Jual ABG jadi PSK di MiChat

Ia pun meminta semua pihak tidak boleh melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia dan selalu berusaha menjadi manusia yang baik dalam menghadapi setiap permasalahan.

"Janganlah kita di kemudian tumbuh dari hari ke hari menjadi manusia yang tidak mempunyai nalar ataupun hati. Sebagai manusia, apapun agamanya anda dalam menyikapi persoalan berusahalah menjadi manusia," ujarnya.

Terkait permasalahan ekonomi yang menjadi latar belakang transportasi online dan konvensional, ia pun menuturkan semua rejzki sudah diatur sama yang maha kuasa. Maka itu, menurutnya tidak perlu ada tindakan anarkis dalam mencari rezeki.

"Yakinlah kepada Allah SWT jika sesuatu rezeki tersebut sudah menjadi hak kita, maka rezeki tersebut tidak akan lari kemana. Berilah contoh kepada anak cucu kita. Kedepankan norma-norma agama namun agama tidak menggunakan paksaan ataupun kekerasan," katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu menyampaikan, masyarakat harus memperbanyak ikhtiar serta semangat mengejar rezeki karena Allah SWT senang akan hal tersebut.

"Tenang bapak-bapak, Allah SWT menjanjikan bahwa rezeki tersebut tidak akan tertukar. Penduduk kota Bekasi untuk sekarang ini ada 2,6 juta maka insya Allah SWT rezeki ojek online maupun ojek pangakalan tidak akan tertukar," ujarnya.

Syaikhu pun berjanji ke depan pihak Pemda akan melakukan pengaturan terhadap ojek berbasis online agar nantinya tidak terjadi konflik.

"Ke depan diharapkan kita harus saling menghargai satu sama lain serta selalu berlapang dada untuk mencari rejeki. Ke depan juga pemerintah kita belajar akan memberikan terobosan-terobosan baru untuk kesejahteraan ojek pangkalan yaitu berupa jaket keseragaman," katanya.

Ia pun meminta kepada para masyarakat khususnya pengemudi ojek online dan konvensional tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan. "Kiranya ke depan apabila menemukan konflik dalam mencari peluang nafkah maka kiranya tidak diselesaikan secara adu jotos," katanya.

"Alhamdulillah di Kota Bekasi permasalahan ojek tidak sampai pada adu jotos. Hal tersebut harus dipertahankan guna membuat citra Kota Bekasi tetap baik di mata masyarakat luar," ujarnya menambahkan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya