Jadi Pedagang Keliling, Modus Baru Penculikan Anak-anak

Ilustrasi/Penculikan
Sumber :
  • www.osce.org

VIVA.co.id – Beberapa waktu terakhir, isu penculikan mulai marak di Tanah Air. Isu tersebut mencuat lantaran tertangkapnya beberapa oknum yang diduga akan melakukan penculikan kepada anak-anak.

Diduga Sakit Jiwa, Bule Amerika di Bali Nekat Culik Bocil Perempuan

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan banyak cara dilakukan predator anak untuk memuluskan aksinya. Modusnya mengalami perubahan dibanding dengan beberapa tahun lalu.

"Sekarang sudah tidak lagi penculik menggunakan motor langsung ambil anak, atau memasukkan ke dalam mobil. Tidak seperti itu, sekarang sudah banyak macamnya," kata Arist di Kantor Komnas Anak, jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat, 24 Maret 2017.

6 Tahun Hilang, Bocah Ini Ditemukan di Negara Lain

Arist menyebutkan, cara penculikan anak yang sedang marak saat ini yaitu dengan berpura-pura menjadi orang gila. Untuk mengelabui orang di sekitar lingkungan, para pelaku kerap berpura-pura menjadi orang gila. Jika nanti upaya menculiknya gagal dan tercium oleh orang lain, ia dapat berpura-pura gila untuk meloloskan diri dari jerat hukum.

"Selain itu, ada juga para penculik yang sengaja berpura-pura sebagai pengemis. Seperti yang terjadi di Surabaya," kata Arist

Attila Syach Lapor Polisi Atas Penculikan Anaknya, Curiga Ada Campur Tangan Mantan Istri

Ada juga cara yang dilakukan para penculik dengan mengaku sebagai suruhan orang tua atau keluarga terdekatnya. "Bisa saja pelaku penculik mengaku disuruh oleh ayah atau ibu si anak untuk menjemput dan menganTar anak. Itu bisa terjadi," ujarnya.

Cara berikutnya yang kerap digunakan oleh para pelaku penculikan yakni dengan menyamar sebagai pedagang keliling. Seperti pedagang jajanan anak atau pedagang kebutuhan rumah tangga.

"Ini tentu perlu kewaspadaan dari para orang tua agar jangan sampai lepas kontrol terhadap anak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya