Temui Keluarga Pendiri Paramadina, Ahok Curhat Kasusnya

Ahok bersama isteri Cak Nur, Omi Komariah.
Sumber :
  • Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mendatangi kediaman keluarga mendiang Nurcholish Madjid atau Cak Nur di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Saat datang, Ahok disambut istri Cak Nur yakni Omi Komariah dan didampingi Yudi Latief.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017
Ahok mengatakan, pertemuannya dengan keluarga pendiri Paramadina ini untuk menepati janjinya yang sempat mengajak keluarga Cak Nur bertemu dalam suatu acara.
 
SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017
"Kemarin sempat mau nonton (bioskop) bareng film Bi'dah Cinta. Terus dengar pas mau nonton, beliau kurang sehat. Perlu istirahat," kata Ahok, Kamis 23 Maret 2017.
 
Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax
Ahok mengatakan, banyak menyerap pemikiran Cak Nur sebagai cendekiawan Muslim mengenai sikap toleransi antarumat beragama. Hal itu kemudian relevan, bila dikaitkan kasus yang kini menimpanya sebagai terdakwa kasus penodaan agama. Sebab, kasusnya yang dialaminya mengakibatkan banyak muncul isu-isu yang sifatnya primordial. 
 
"Saya berpikir menghadapi situasi ini pemikiran beliau makin relevan. Bahwa bangsa ini butuh orang yang pemikiran seperti ini. Kalau enggak negara ini mau dibawa ke mana," ujarnya. 
 
Setelah menggelar pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Omi Komariah kemudian memberikan buku bertajuk Ensiklopedi Nurcholish Madjid dari ringkasan pemikiran suaminya yang diterbitkan dalam empat jilid.
 
"Mudah-mudahan dengan itu bisa dibaca oleh Pak Ahok sehingga membuka wawasan yang lebih luas lagi," katanya.
 
Yudi Latief yang juga merupakan cendekiawan muda dan pengurus lembaga Nurcholish Madjid Society menyatakan, ada kesamaan pandangan dirinya dengan Ahok. Saat pertemuan, kata Yudi, Ahok banyak meluruskan sejumlah isu negatif yang banyak dialamatkan kepada dirinya sebagai gubernur. Dari penjelasan yang didengar, Ahok menceritakan sejumlah kebijakanya banyak berpihak pada orang miskin, meski beberapa pihak ada yang menganggapnya meminggirkan kaum papa tersebut. 
 
"Intinya Pak Ahok ada dalam koridor itu. Tapi kadang-kadang pelintiran dan persepsi di publik itu seakan Ahok tidak ada perhatian pada kaum miskin, hanya membangun bagi elite dan pengembang tertentu. Padahal sesungguhnya beliau seperti Robin Hood. Dia ingin mengambil dari orang kaya, untuk membuat rumah sakit, pelayananpublik yang lebih baik," ujarnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya