Ahok Klaim KJL dan Pasukan Merah Bukan Program Baru

Ahok bicara soal penangangan banjir
Sumber :
  • Viva.co.id/Fajar GM

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak menghiraukan kritik dari sejumlah pihak yang menyebutkan beberapa programnya dikeluarkan ketika memasuki Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Ahok, sapaan Basuki, mengklaim sejumlah program, salah satunya bantuan bagi warga lanjut usia (lansia) sudah dilaksanakan sejak dulu. 

"Kamu mau saya keluarin daftar lansia saya kasih dengan uang operasional saya. Mau. Itu namanya kamu mau hina orang dong. Cek saja. Itu saya transfer semua. Semua uang operasional saya transfer bantu orang," kata Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Maret 2017. 

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Program yang dimaksud Ahok adalah Kartu Jakarta Lansia atau KJL. Dalam program itu, setiap lansia yang tidak mampu diberikan bantuan uang Rp600 ribu per bulan.  

Ahok melanjutkan, program lain yang sudah dikerjakan adalah soal pembentukan pasukan merah. Menurut dia, program itu sudah ada di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. 

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Sebelumnya, Pekerja Harian Lepas (PHL) di bawah dinas tersebut hanya memperbaiki rumah susun, kemudian diserahkan kepada pihak ketiga untuk perawatan bangunan dan sebagainya. 

"Nah, sekarang pasukan merah untuk apa itu? Kan sekadar pewarnaan. Itu sebenarnya PHL Dinas Perumahan yang kami punya kerjain rusun. Saya bilang tidak boleh pakai kontraktor. Kerja sendiri saja," ujarnya. 

Ahok mengatakan, penamaan PHL dengan sebutan pasukan berbagai warna datang dari spontanitas warga. 

Ia mencontohkan, program ketuk pintu layani dengan hati. Program itu adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang langsung mendatangi masyakat. Di bawah Dinas Kesehatan, program tersebut merupakan tindak lanjut akibat membeludaknya pasien yang berobat di Puskesmas. 

Akhirnya, pemerintah menyiapkan dokter, perawat hingga bidan yang bertanggung jawab atas kesehatan warga di wilayah tempatnya bertugas. "Sama saja kayak dokter. Kenapa tidak disebut pasukan putih, tidak enak. Itu warga yang kasih warna sebetulnya," ujarnya. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya