Kisah Siswi SMK Jadi Budak Seks Pamannya di Bekasi

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • VIVAnews/ Faddy Ravydera

VIVA.co.id – Sudah sekian tahun, IH, gadis yang kini berusia 16 tahun, menjadi budak seks paman dan sepupunya. Sejak duduk di bangku kelas V SD, IH sudah mengalami kekerasan seksual. 

Lakukan Pelecehan Seksual pada Penumpang Angkot, Sopir di Aceh Dihukum Cambuk 154 Kali

Peristiwa memilukan ini akhirnya terkuak, ketika seorang wali murid tempat IH sekolah di SMK swasta di Kabupaten Bekasi, mencium keanehan di tubuh IH. 

Ketika itu juga, IH menjadi buah bibir di sekolahnya. Sebab, di sekitar wajah IH sering ada tanda merah, atau cupang. Karena penasaran, ada seorang wali murid yang langsung menanyakan kepada gadis malang itu.

Driver Ojol Pelaku Pelecehan Pelajar SMP di Jaktim Ditangkap, Mengaku Sebelumnya Nonton Film Porno

Awalnya, IH berkelit dan berusaha menutupi tanda merah di sekitar lehernya. Perlahan-lahan, dia pun mulai menceritakan penyebab cupangan itu. Mendengar cerita IH, perwakilan sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut ke keluarga IH yang ada di daerah Bogor, Jawa Barat. 

Sontak keluarga kaget. Keluarga IH pun langsung melaporkan BR (45 tahun) dan DD (25 tahun) ke pihak kepolisian. Laporan itu dilakukan sekitar Februari 2017, dengan Nomor kepolisian LP/193/K/II/2017/SPKT/Restro Bekasi Kota. 

Viral Video Pria Berjaket Ojol Lecehkan Bocah Perempuan, Diduga di Surabaya

Dalam laporannya, pihak keluarga menyebut IH menjadi korban asusila sejak 2011 oleh BR, yang tak lain pamannya sendiri, dan DD anak dari BR.

Ketika dipanggil pihak Kepolisian pada hari ini, Senin, 20 Maret 2017, IH memberanikan diri menceritakan semua kejadian yang dialaminya. 

Menurut IH, awal tinggal di rumah kontrakan pamannya pada 2011 lalu, tidak pernah terjadi apa-apa. Tidak ada yang mencurigakan dari paman dan sepupunya itu. Namun, beberapa bulan ke depan, BR dan DD mulai melecehkannya. Bahkan, dipaksa untuk melayani nafsu bejat keduanya.

"Mereka sering minta dilayanin. Kalau saya enggak mau, mereka selalu main tangan, dan selalu mengancam akan membunuh saya," kata IH di Polres Metro Bekasi Kota.

IH berharap, kedua pelaku ditangkap dan diberikan sanksi yang setimpal dengan penderitaannya. Dia meminta pihak Kepolisian memberikan ganjaran setimpal kepada bapak dan anak itu atas perbuatannya. "Saya hanya minta mereka dihukum seberat-beratnya,” ujar IH.

Kini, IH sudah meninggalkan kontrakan pamannya yang berlokasi di Teluk Pucung, Bekasi Utara. IH kembali ke pangkuan orangtuanya yang ada di Desa Sukamantri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, sejak 2011, IH sengaja dititipkan oleh orangtuanya ke BR, karena keterbatasan ekonomi. Maklum, ayah IH hanya bekerja serabutan di daerah Bogor, tidak memiliki penghasilan tetap. 

Kini, kasus IH masih dalam penyelidikan pihak kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya