Ketua KPU DKI Tak Ambil Pusing Dilaporkan ke DKPP

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Yosep Mali

VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Sumarno, tak ambil pusing dengan Relawan Perkumpulan Cinta Ahok yang melaporkannya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dugaan pelanggaran kode etik. Sumarno menyatakan akan mengikuti penanganan dugaan pelanggaran kode etik yang dilaporkan DKPP.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Tidak perlu ditanggapi. Nanti kan DKPP akan memanggil saya kalau memang laporan itu layak untuk ditindaklanjuti," kata dia di Kantor KPU DKI, Kamis 16 Maret 2017.

Sumarno menjelaskan soal foto doa bersama pada 2 Desember 2016 (212) lalu yang jadi foto profil WhatsApp-nya, yang jadi salah satu alasan dirinya dilaporkan ke DKPP lantaran dinilai tak netral. Terkait foto doa bersama 212, ia membeberkan kalau doa bersama tersebut dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, hingga menteri-menteri.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Kata Presiden, ini doa bersama. Presiden ada di situ dan karena ini bukan acara yang enggak ada kaitan sama pilkada, hanya indah saja kan dari sisi Monas di bawahnya, itu doang. Jadi enggak ada kaitan sama independensi dan netralitas," tuturnya.

Sedangkan terkait pertemuannya dengan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanggal 19 Februari 2017 yang juga jadi salah satu alasan Sumarno dinilai tak netral, dirinya menjawab kalau pertemuan itu terjadi secara tak sengaja. Saat itu, ia tengah mengecek PSU dan kebetulan Anies juga datang ke sana.

Komjen Dharma Pongrekun Konsultasi Syarat Cagub Perseorangan ke KPU DKI

"Soal PSU itu pertemuan yang tidak disengaja. Jadi pertemuan itu bukan di tempat tertutup, bukan ngumpet-ngumpet, semua orang tahu, tidak direncanakan," ujar Sumarno.

Sedangkan soal keterlambatan pelaksanaan rapat pleno penetapan peserta putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 4 Maret 2017, ia membantah hal itu terjadi karena ia tengah makan bersama dengan Anies pada rapat pleno peserta putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Sumarno mengaku belum makan malam dan baru makan usai acara rampung sekitar pukul 22.00 WIB.

"Tidak sempat makan kok disebut makan sama Pak Anies. Saya juga malah enggak ketemu Pak Anies pada waktu itu. Hanya tahu bahwa katanya Pak Anies sudah di ruang VIP, tapi saya tidak ketemu, bagaimana saya makan malam sama dia?" kata Sumarno.

Sebelumnya, relawan pendukung Ahok-Djarot yang tergabung dalam Aliansi Cinta Ahok (Cinhok) mendatangi Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di Jakarta Pusat, Kamis 16 Maret 2017. Mereka melaporkan Sumarno karena dinilai sudah tidak netral. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya