Pilkada DKI 2017

Spanduk Larangan Salatkan Jenazah Terbanyak di Jaktim

Direktur Jenderal Otonomi Daeah Kemendagri Sumarsono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengungkapkan spanduk-spanduk provokatif yang tersebar selama Pilkada DKI Jakarta, paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur. 

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Berdasarkan informasi terbaru yang diterima Sumarsono, ada 69 spanduk provokatif di wilayah tersebut. Namun, saat ini 69 spanduk tersebut telah diturunkan, baik oleh Satpol PP maupun warga dan tokoh masyarakat setempat.

"Ada, untuk terbaru 206 buah spanduk provokatif sudah kita turunkan," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Menurut Sumarsono, dari 206 spanduk itu, 69 spanduk ditemukan di Jakarta Timur, 60 di Jakarta Barat, 31 di Jakarta Pusat, 28 di Jakarta Selatan, 12 di Jakarta Utara, dan enam di Kepulauan Seribu.

Sementara, menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Jupan Royter, pihaknya masih menelusuri lebih dalam, kenapa spanduk terbanyak ditemukan di Jakarta Timur.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Kita utamanya mengedukasi masyarakat supaya sadar, jadi biar tetap smooth (halus)," kata Jupan.

Sebelumnya, beberapa spanduk berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (Sara) terpasang menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. 

Salah satunya, sempat menjadi viral di media  sosial, yakni spanduk bertuliskan 'Tidak Mensalatkan Jenazah Pembela Penista Agama' di masjid di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya