Isu Penolakan Salat Jenazah, Anies Baswedan Angkat Bicara

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam debat kandidat Pilkada DKI 2017, di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA.co.id – Calon Gubernur Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, angkat bicara soal isu penolakan salat jenazah terhadap individu yang tidak memilih pasangan cagub dan cawagub muslim di Pilkada DKI.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Menurut cagub pasangan Sandiaga Uno ini, aksi ancaman tersebut bisa menghasilkan reaksi yang mengancam pula.

“Menjawab ancaman dengan ancaman seperti ini, walau atas inisiatif pribadi secara independen, bisa membuat suasana jadi makin tidak sehat," kata Anies melalui  keterangan resmi yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 11 Maret 2017.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

Ia melanjutkan, ancaman telah membuat warga memberikan suara karena rasa takut. Reaksi ancaman juga akan membuat warga memilih bukan karena harapan perubahan.

Pria berumur 47 tahun ini mengatakan, ancaman itu juga telah membuat rasa takut warga. Sehingga, dengan tegas persoalan tersebut harus segera dihentikan.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

Ia menambahkan, baik partai politik pengusung, tim kampanye maupun relawan Anies-Sandi tidak pernah membuat spanduk terkait ancaman itu. Bahkan, tidak pernah menganjurkannya sama sekali.

Tak hanya itu, ada pula isu lain yang menyudutkan Anies-Sandi, terkait berbagai cerita di masyarakat tentang eksploitasi kemiskinan dengan ancaman pemberhentian program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan PPSU.

Terkait isu tersebut, Anies berharap semua pihak agar menghentikan segala bentuk ancaman kepada warga. Apalagi ancaman yang mengeksploitasi kemiskinan warga, dengan ancaman penghentian program-program bantuan untuk rakyat bila petahana tidak dipilih lagi.

Sehingga, bisa secara tak langsung pun, ancaman ini dapat memicu keresahan dan dapat memancing reaksi kemarahan para warga.

Ia juga meminta kepada warga Ibu Kota untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah. Kemudian, kepada warga yang bersangkutan, diharapkan menurunkan spanduk ancaman penolakan salat jenazah.

Ketiga, kepada seluruh relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini meminta agar para relawan bersama dengan warga dan para tokoh atau ulama untuk turun tangan.

“Saya minta agar para relawan bersama dengan warga dan para tokoh atau ulama untuk turun langsung membantu, apabila ada warga yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah bagi tiap warga yang memerlukan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya