- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Rapat internal tertutup antara partai pengusung pasangan petahana Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menghasilkan sejumlah keputusan, khususnya dalam upaya meraup sejumlah suara tambahan di putaran II.
Dengan celah 22 persen pemilih yang belum berpihak bagi tiga calon pasangan di putaran pertama, diharapkan dukungan itu dapat terealisasi dengan kekuatan kader partai dari tingkat pusat yang turun langsung membantu kemenangan di Pilkada DKI.
"Bahwa ada 22 persen suara yang harus direbut sekitar 1,6 juta. Kita butuh 500 ribu minimal. Bisa terdiri dari mana saja," kata Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai usai pertemuan di kawasan Jakarta Barat, Kamis 9 Maret 2017.
22 Persen yang dimaksud Yorrys adalah pemilih yang tidak dapat menggunakan hak politiknya karena beberapa faktor seperti permasalahan administrasi atau pun adanya provokasi dari sejumlah pihak.
Untuk itu, keempat partai ini pun berencana akan menguatkan barisan dari berbagai unsur pendukung untuk turun langsung ke lapangan agar meyakinkan masyarakat dapat memastikan pilihannya ke Ahok-Djarot.
"Ada juga dari pasangan nomor satu (Agus - Sylvi) dan tidak mau tahu (golput) Bagaimana kita 500 ribu suara kita menang 56 persen. Target kita itu. Minggu depan finalisasi lalu kerja," ujarnya.
Kerja kolektif antar partai ini juga akan disebar ke sejumlah wilayah sesuai dengan potensi basis suara. Dengan hadirnya kader partai dari pengurus pusat, para elite politik diharapkan bisa memantau suara pendukungnya hingga menjadi saksi di TPS domisili mereka.
"Siapa fokus siapa dan pemetaan. Siapa yang fokus di timur dan selatan dan sebagainya. Bagaimana meningkatkan dan mempertahankan suara di Jakarta Utara. Penguatan tim sukses lah," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, seluruh unsur akan digerakkan partai untuk memenangkan pasangan petahana melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Partai berlambang banteng moncong putih itu pun berencana, akan menggerakkan seluruh kadernya di Indonesia, di mana salah satu di antaranya merupakan tokoh atau pun kepala daerah.
"Karena semangat kita semangat untuk jaga Jakarta agar dapat dipimpin orang yang tegas, berpengalaman dan mampu menjabarkan seluruh konsepsi kerakyatan," kata Hasto.
