Ditanya soal Tawuran Manggarai, Anies: Tanya Pak Gubernur

Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Aksi tawuran antarwarga Manggarai, Jakarta Selatan dan Tambak, Jakarta Pusat terjadi pada 5 dan 6 Maret 2017 kemarin.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Tawuran yang menelan korban jiwa itu sudah sering kali terjadi di wilayah perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan tersebut.

Saat ditanya terkait peristiwa tersebut, Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, yang lebih tepat menanggapi soal itu adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

"Mungkin tanya kepada pak Gubernur yang sekarang sedang memimpin Jakarta," kata Anies sambil tertawa di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Maret 2017.

Anies pun menjelaskan cara untuk mengantisipasi agar aksi tawuran itu agar tidak terjadi lagi. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini, setidaknya ada dua cara penting yang bisa dilakukan agar tawuran tidak terjadi.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

Yang pertama penciptaan lapangan kerja. Sehingga para warga sibuk dan berkonsentrasi dengan aktivitas bekerjanya masing-masing.

"Sebenarnya pada intinya, nomor satu ketika kita memiliki kesibukan, maka kita akan konsentrasi pada kesibukan itu. Karenanya pengangguran itu menjadi latar belakang yang membuat berbagai masalah muncul. Jadi bukan hanya tawuran, tapi berbagai masalah muncul itu karena pengangguran,” ucap Anies menjelaskan.

Ia mengatakan, itulah sebabnya pihaknya berkonsentrasi kepada penyediaan lapangan kerja. Karena dengan adanya lapangan kerja, ada aktivitas kerja yang tinggi, maka potensi-potensi masalah seperti tawuran menjadi berkurang.

"Tapi bukan dikatakan nanti penggangguran menyebabkan tawuran. Jangan ya. Tawuran itu faktornya banyak. Tapi salah satu faktor yang penting adalah mengenai lapangan pekerjaan. Kalau teman-teman tidak bekerja juga urusannya berbeda. Begitu ada pekerjaan begitu ada kesibukan, insya Allah problem-problem seperti itu akan turun. Insya Allah," ujarnya.

Selain Itu, yang kedua, kata Anies adalah pendidikan. Dengan pendidikan, warga bisa dibiasakan untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara-cara bermusyawarah.

"Yang kedua, pendidikan. Terbiasa untuk menyelesaikan perbedaan masalah dengan cara-cara yang non-kekerasan. Itu lewat cara apa? Pendidikan.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya