- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA.co.id – Istana Kepresiden di Kota Bogor menjadi tujuan pertama kunjungan besar kenegaraan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, pada 1 Maret lalu. Mereka langsung menuju istana warisan Belanda – yang dibangun pada Agustus 1744 – usai mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kehadiran Raja Salman dan rombongan langsung mengubah sebagian wajah istana, yang dulu bernama Buitenzorg. Seperti diketahui, Istana Bogor merupakan tempat bagi 360 patung dan 450 lukisan.
Benda-benda seni itu tidak serta-merta disingkirkan. Tapi, demi menghormati tradisi yang dianut Raja Salman dan rombongan, keindahan lekuk pahatan pada sejumlah patung sepanjang Rabu itu terlihat tidak seperti biasa. Sebab, pihak istana menutup patung-patung itu dengan berbagai cara.
FOTO: Suasana di Istana Bogor.
Seperti patung yang berada di dalam dan berdekatan dengan ruang utama istana. Sengaja ditutupi dengan dibungkus pakaian. Sedangkan patung-patung yang berdiri di halaman istana, ditutupi dengan berbagai tanaman hias.
Patung-patung itu dibungkus untuk menutupi bagian patung yang dinilai memperlihatkan aurat. Karena, sebagian besar patung manusia di sana, merupakan patung perempuan telanjang.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, memang masih ada beberapa patung yang dibiarkan terbuka, salah satunya terjadi pada patung perempuan telanjang yang berada di tengah kolam di belakang Museum Kepresidenan.
FOTO: Salah satu patung telanjang yang ditutup di Istana Merdeka.
Hal yang sama juga terjadi ketika Raja Salman dan rombongan berkunjung ke Istana Negara di Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.
Tiga dari empat patung ditutup dengan menggunakan hiasan bunga.
Sejumlah patung yang ditutup seperti yang tepat berada di paling dekat dengan lokasi penanaman pohon yang akan dilakukan oleh saat Raja Salman. Patung itu adalah seorang perempuan yang bersimpuh.
Di sisi barat, dekat Wisma Negara juga ada patung yang ditutup. Walau jauh dari lokasi, diperkirakan karena akan menjadi jalur yang dilalui Raja Salman dan Presiden Jokowi. (ren)
