Kampanye Terselubung, Kubu Anies Laporkan Bank DKI ke OJK

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Shintaloka Pradita Sicca.

VIVA.co.id – Wakil Ketua Tim Pemenangan pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Anies- Sandiaga, M Taufik, meminta pasangan Ahok-Djarot tidak memanfaatkan kewenangannya untuk memenangkan Pilkada DKI putaran dua. Menurutnya, petahana telah melakukan pelanggaran dengan membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) oleh Bank DKI.

Anies Baswedan 16 Bulan Tak Punya Wagub, Inikah Penyebabnya?

"Kita akan surati Bank DKI langsung hari ini. Tembusan Bank Indonesia dan OJK," kata Taufik di Posko Pemenangan Anies Sandi, Jalan Cicurug nomor 6, Menteng, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Taufik mengungkapkan timnya sudah mengklarifikasi pembagian KJP pada pekan lalu. Menurut Taufik, pembagian KJP tersebut tidak sesuai dengan azas Pilkada, jujur, adil dan transparan.

Cerita Haru Saat Serah Terima Kunci Rumah DP 0 Rupiah

"Menurut saya ada etika lah. Apalagi kemarin KJP itu pencairan dikumpulkan hari Minggu. Saya telepon Walikota Jakarta Selatan, ternyata itu Bank DKI," katanya.

Wakil Ketua DPRD DKI ini menambahkan, pembagian KJP tersebut melanggar aturan Pilkada dan aturan perbankan.

Sandiaga Siapkan Kado Ultah untuk Anies Baswedan

"Biasanya KJP di sekolah, ini di kantor Walikota. Mana ada bank buka hari Minggu, adanya di mal, BCA saja setengah hari. Bank DKI jangan terlibat lah. Setop melakukan sesuatu yang melanggar aturan," katanya.

Selain itu, ia mengimbau aparat pemerintah untuk tetap netral dalam Pilkada DKI Jakarta. Terutama terkait berbagai penyebaran bantuan sosial bagi masyarakat.

"Program rakyat kan ada aturannya. Mana ada bank hari Minggu buka. Biasanya di sekolahan kok. Memang aneh-aneh menjelang Pilkada. Semua orang banyak ribut agar Bansos supaya tidak dibagikan jelang Pilkada, ini dampaknya," kata Taufik.

Seperti diketahui, ribuan warga berkumpul di kantor Walikota Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu, 21-26 Februari 2017, untuk mengambil Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dibagikan Bank DKI. Warga tidak mampu ini harus antre panjang hingga berjam-jam. Totalnya, ada 6.000 lembar KJP yang dibagikan dalam dua hari itu.

Hari itu, pembagian di lantai 1 dikhususkan untuk warga yang anaknya bersekolah di SDN 01, 07, 09 Grogol Selatan dan SDN 05 dan 09 Cipulir. Sementara di lantai 2, pembagian KJP khusus untuk warga yang anaknya bersekolah di SDN 11 Kebayoran Lama Utara, SDN 16 Bangka Raya dan SDN 05, 011 Pondok Jaya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya