- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Mochamad Iriawan menghadiri lepas sambut Pangdam Jaya dari Mayjen TNI Teddy Lhaksmana kepada Mayjen TNI Jaswandi.
Dalam sambutannya, Iriawan menceritakan suka dukanya bersama mantan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana dalam mengamankan sejumlah aksi unjuk rasa yang terjadi di Ibu Kota menjelang pemilihan kepala daerah DKI 2017 beberapa waktu lalu.
"Kami menjadi role model bagi Kodam dan Polda lainnya. Kami bertekad bahu membahu untuk mengamankan ibu kota. Banyak peristiwa yang terjadi yang di luar kemampuan akal sehat," kata Iriawan di Cililitan, Jakarta Timur, Senin 27 Februari 2017.
Dia mengungkapkan, selama ini jajaran Polda Metro Jaya telah bersinergi dengan TNI Kodam Jaya mengamankan ibu kota dari berbagai aksi yang terjadi. Menurutnya, kerja sama jajaran TNI dan Polri dalam mengamankan ibu kota memberikan pelajaran tersendiri bagi dua institusi tersebut.
"Kami mengamankan ibu kota pada 14/10, 4/11 di depan Istana Negara, 2/12 di depan Monas dan 11/1 di Masjid Istiqlal. Ini sinergitas yang luar biasa memberikan pelajaran bagi kami, kalau kita berkomunikasi, tidak ada ego sektoral, yakin kita bisa," ungkapnya.
Iriawan juga mengisahkan bagaimana dia dengan Mayjen Teddy mengamankan ibu kota apa pun risiko yang akan dihadapi nantinya. Dia mengharapkan Pangdam Jaya pengganti Teddy bisa meneruskan tugas untuk mengamankan DKI Jakarta dari gangguan ketertiban dan keamanan.
"Masih inget Pak Teddy, pada 14/10 di depan Balaikota kita naik motor, kita naik ke podium. Saya bilang 'Bang kalau seandainya umur kita sampai di sini, itu sudah takdir Allah, kita serahkan kepada yang Maha Kuasa' artinya risiko itu harus kita ambil. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang masih sehat," katanya.
Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama
TikToker Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama.
