Awal Maret KPUD akan Putuskan Kelanjutan Pilkada DKI
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta memastikan hasil hitung rekapitulasi pemungutan suara formulir C1 tidak akan jauh berbeda hasilnya dengan penghitungan nyata, alias real count.
"Untuk persentase dan angka-angkanya tidak terlampau jauh ya. Harusnya tidak terlampau banyak TPS atau KPPS yang salah input," kata Komisioner KPUD DKI Jakarta, Dahliah Umar, Jumat 24 Februari 2017.
Menurut Dahlia, hingga saat ini proses rekapitulasi suara di tingkat kota masih dilakukan. Dan pada Minggu, 26 Februari, KPUD akan mengadakan rapat pleno guna melakukan rekapitulasi provinsi. Hasilnya pun akan langsung diumumkan bila memang rekapitulasi suara bisa dirampungkan hari itu juga.
Dahlia mengatakan, hasil rekapitulasi itu, nantinya baru KPUD akan melakukan penetapan hasil rekapitulasi dan menentukan apakah Pilkada DKI akan berlangsung satu putaran atau harus dilanjutkan ke putaran kedua.
“Kalau tidak ada gugatan ke MK, kami akan menetapkan ada putaran kedua antara tanggal 2 sampai 4 Maret, maka tiga hari kemudian mereka kampanye," katanya.
Berdasarkan hasil hitung formulir C1 Pilkada DKI, pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berhasil meraih suara terbanyak dengan total suara 2.357.785 atau 42.96 persen.
Di posisi kedua ditempati pasangan Anies-Sandi dengan jumlah suara 2.193.530 atau 39.97 persen. Sementara, pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni hanya mampu meraih suara 936.461 atau 17.06 persen.
Hasil itu, menurut KPU dalam situs resminya, merupakan hasil penghitungan suara seluruh TPS yang ada di Pilkada DKI, dengan total sebanyak 13.023 TPS. (ren)