- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melihat taman bermain papan luncur (skatepark) dan sepeda BMX di Ruang Terbuka Hijau Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 22 Februari 2017
Hal itu terjadi setelah Ahok, sapaan akrab Basuki, secara resmi membuka penggunaan RTH dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.
Kedua fasilitas umum itu dibangun di atas lahan yang sebelumnya merupakan lokasi lokalisasi prostitusi terselubung Kalijodo. Area, yang luas totalnya lebih dari 17.000 meter persegi, ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI dari bangunan-bangunan yang menyediakan jasa prostitusi pada Februari 2016. Keberadaannya menyalahi aturan tata ruang yang menentukan Kalijodo, yang letaknya di samping Kali Angke, adalah zona hijau.
Ahok bersama Mega, memantau skatepark dari belakang area panggung, lokasi peresmian. Di sana, sejumlah remaja tengah bermain olah raga ekstrem itu, mengendarai sepedanya pada area yang menanjak dan menurun. Ahok menunjuk-nunjuk ke beberapa area RTH.
RPTRA dan RTH Kalijodo, dibangun sepenuhnya oleh PT Bumi Serpong Damai, kelompok usaha Sinar Mas Land. Perusahaan pengembang itu, mengeluarkan dana Rp3,636 miliar untuk membangun tempat dengan belasan fasilitas.
"Ini tidak pakai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Saya mau jelaskan, bahwa tanah ini bukan menjadi milik Sinar Mas Land. Sinar Mas keluarkan uang miliaran, dia cuma dapat (hak) nempelin tulisan kecil doang," ujar Ahok saat sambutan, merujuk logo perusahaan Sinar Mas di tembok mural di belakang tempat peresmian.
Selain meresmikan RPTRA dan RTH, Ahok sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami Al Barokah. Masjid itu direncanakan berdiri setinggi dua lantai dengan luas 800 meter persegi. Letaknya, tepat di seberang area RPTRA dan RTH Kalijodo, melintasi Jalan Pangeran Tubagus Angke.
"Saya ingin orang ke sini tidak meninggalkan salat lima waktu," ujar Ahok.
Ahok berpesan RPTRA dan RTH dijaga. Pembangunannya sendiri, sama dengan RPTRA dan RTH lain, ditujukan guna menyediakan tempat berkumpul untuk warga sekitar. Ada beragam pula layanan Pemerintah Provinsi DKI di sana, yaitu layanan kesehatan, Keluarga Berencana (KB), pendidikan, kepustakaan, perekonomian, pemberdayaan masyarakat, pos pengaduan kekerasan, serta sarana belajar dan tumbuh kembang anak.
"RPTRA ini tempat kita bersilaturahim. Jika masyarakat setuju, enggak apa-apa dibuka 24 jam, asal enggak berisik," ujar Ahok.
