- VIVA/Irwandi
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengigatkan massa yang berdemonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Selasa 21 Februari 2017.
Djarot menyampaikan, aksi massa yang mendesak diberhentikannya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap tak elok mengingat sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta, kini tengah dilanda banjir.
"Mereka ikut gotong royong untuk membantu warga sebaiknya daripada begitu kan (demo). Kita ketuk hatinya mari kita bantu warga," kata Djarot saat meninjau lokasi banjir di Cipinang Muara, Jakarta.
Menurut Djarot, saat ini banyak warga membutuhkan pertolongan karena rumahnya terendam banjir dan terpaksa harus mengungsi. Bahkan ia mengapresiasi, kesadaran warga sesama korban banjir sudah dilakukan dengan saling membantu di dapur umum untuk menyiapkan konsumsi bagi warga.
"Masak kalah kesadarannya sama warga Cipinang Muara, kan gitu ya. Ini warga biasa loh, lebih membutuhkan cepat untuk mengatasi persoalan warga jadi saya tidak urusin itu biarin aja," katanya.
Demonstrasi yang dimotori ormas Forum Umat Islam (FUI) itu menuntut kepada pemerintah agar segera memberhentikan Ahok sebagai Gubernur lantaran statusnya sebagai terdakwa. Mereka merujuk pada Undang Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun 2014 yang menyebutkan kepala daerah yang didakwa melakukan tindak pidana dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun, harus non-aktif dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah.
Sementara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa dia tidak memberhentikan Ahok karena di kasus dugaan penistaan agama, Ahok dituntut maksimal hukuman lima tahun penjara.
Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.
