Ahli Waris Makam Mbah Priok Datangi Ahok

Eko Iswandi, pengurus Majelis Gubah Al Haddad, Koja di Balai Kota Jakarta, Jumat, 17 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Habib Abdullah Sting Alaydrus atau Habib Sting, ahli waris Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad atau Mbah Priok, mendatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Jumat, 17 Februari 2017.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Kedatangan Sting bersama sejumlah pengurus Majelis Gubah Al Haddad, Koja, Jakarta Utara, merupakan tindak lanjut atas kedatangan Ahok, sapaan akrab Basuki, ke lokasi makam Mbah Priok itu, Selasa, 14 Februari 2017.

Sting memastikan soal status kepemilikan lahan kompleks makam tersebut. Masalah status itu diduga sempat menjadi pemicu kerusuhan antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI dan jemaah majelis pada 2010. 

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Lokasi makam terletak di tengah Pelabuhan Tanjung Priok, yang dikelola Badan Usaha Milik Negara PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II (Pelindo).

Saat mengunjungi kompleks makam itu, Ahok membawa pejabat dari tiga lembaga, Pemerintah Provinsi DKI, Pelindo, dan Badan Pertanahan Nasional RI. Ia berjanji menyelesaikan masalah kepemilikan lahan

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Menurut Eko Iswandi, salah satu pengurus majelis, Ahok telah menepati janjinya. Secara legal, kompleks makam kini telah sepenuhnya dimiliki jemaah. "Sudah enggak masalah. Makam tersebut sudah milik (jemaah) Mbah Priok. Tidak ada masalah dengan yang lain," ujar Eko.

Eko mengatakan, pembentukan badan hukum, yang dipersyaratkan untuk pengurusan sertifikat atas lahan seluas kompleks makam, juga telah dilakukan pihak Ahok.

Mengatasnamakan pengurus, Eko mengapresiasi langkah Ahok membantu mengatasi permasalahan di kompleks makam yang kerap menjadi tujuan ziarah umat Islam. 

Pemerintah Provinsi DKI juga menetapkan lokasi sebagai sebuah cagar budaya. Hal itu membuat kompleks menjadi lokasi yang dilindungi pemerintah. Pemerintah berencana membuat kompleks itu menjadi objek wisata religi. "Dengan begitu, kami berharap warga Jakarta tak jauh-jauh lagi untuk berwisata religi," ujar Eko. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya