Ini Quick Real Count Pilkada DKI Versi Tim Anies-Sandi

Tim Anies-Sandi lakukan riil count Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA.co.id – Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, berhasil mengungguli pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dilihat dari sisi jumlah sebaran Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh penjuru wilayah DKI Jakarta.

Tutup Usia, Ini Profil M Taufik yang Sukses Menangkan Jokowi-Ahok Hingga Anies-Sandi

Paslon Anies-Sandi unggul di 6.949 TPS, sedangkan pasangan calon nomor urut dua, Basuki-Djarot menang di 5.653 TPS. Sementara pasangan calon nomor urut satu Agus-Sylvi menang di 245 TPS. Namun dari sisi jumlah sebaran pemilih di TPS, pasangan Basuki-Djarot lebih banyak dibandingkan Anies-Sandi.

Hal itu berdasarkan data real quick count tim pemenangan Anies-Sandi, berdasarkan data C1 asli di seluruh TPS di wilayah Jakarta.

Petinggi PKS Sebut Peluang Anies-Sandiaga Duet di Pilpres 2024 Kecil

"Nomor tiga memenangkan jumlah TPS yang sesungguhnya lebih besar yaitu 6.949 TPS. Tetapi jumlah warga, jumlah pemilih di setiap TPS berbeda-beda, yaitu jumlah TPS yang dimenangkan lebih banyak. Tetapi mata pilih di TPS yang dimenangkan nomor dua rata-rata jumlah mata pilih lebih besar," kata konsultan tim pemenangan Anies-Sandi, Eep Saefulloh Fatah, di kantor DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis 16 Februari 2017.

Direktur Eksekutif PolMark Indonesia ini mengatakan, hasil itu didapat dari data C1 asli yang sudah terkumpul dari saksi Anies-Sandi. Dia menyebut C1 yang sudah terkumpul yakni sudah 100 persen, namun data yang sudah diinput yakni mencapai 98,65 persen.

Prabowo Bungkam soal Isi Perjanjian Anies-Sandiaga, Sufmi Dasco: Jangan Dijawab Pak!

"Saat ini penghitungan yang dilakukan secara digital yang dilakukan sejak kemarin oleh teman-teman terus dilengkapi dengan pengecekan secara riil, cek C1 asli. Sehingga data digital yang kami miliki tidak akan meleset sedikitpun dengan data legal yang kami miliki, yaitu data C1," ujarnya.

Dari hasil itu, pasangan calon nomor urut satu, memperoleh suara 16,8 persen. Pasangan calon nomor urut dua 42,3 persen dan pasangan calon nomor urut tiga 39,6 persen.

"Dengan suara tidak sah 1,3 persen. Itu lah posisi berdasarkan penghitungan riil (berdasarkan C1)," ucapnya.

Sama kuat

Eep mengatakan, dilihat dari 44 Kecamatan di DKI Jakarta, Paslon nomor urut tiga dan dua sama-sama menang di 22 kecamatan.

"Dari 44 kecamatan yang ada di seluruh kecamatan, nomor dua unggul di 22 Kecamatan dan nomor tiga unggul di 22 Kecamatan. Jadi berbagi 50 persen di antara nomor dua dan tiga," ucapnya.

Sedangkan dilihat dari sisi jumlah kemenangan di setiap Kelurahan, Eep mengatakan, dari data sementara, Paslon nomor urut satu belum ada data menang di Kelurahan tertentu. Sedangkan paslon nomor urut dua menang di 136 Kelurahan dan nomor urut tiga menang di 127 Kelurahan. Data tersebut belum lengkap 100 persen untuk seluruh Kelurahan.

Sedangkan dilihat sebaran dari 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten Administratif, paslon nomor urut dua menang di 4 wilayah, yakni di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Sedangkan nomor urut tiga menang di dua wilayah, yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Kendatipun kalah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, Eep mengatakan, jumlah suara yang didapat mengalami kenaikan yang sangat signifikan jika dibandingkan saat elektabilitas Anies-Sandi 4 bulan lalu di wilayah itu. Hal itu lantaran target yang berhasil terlampaui itu di basis paslon nomor dua.

"Tetapi perlu kami sampaikan dibandingkan dengan data awal (elektabilitas Anies-Sandi), empat bulan yang lalu kompetisi dimulai, maka ada perbaikan yang amat signifikan suara nomor tiga di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Yang sesungguhnya sejak awal dianggap sebagai basis penting dari nomor dua," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya