Ketua KPUD Bantah Ada Penggelembungan Suara Ahok-Djarot

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri

VIVA.co.id – Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyebut, hasil surat suara yang tersebar dari Kelurahan Bukit Duri adalah informasi tidak benar atau hoax. Menurutnya, hingga kini pihaknya belum menerima hasil resmi dari rekapitulasi penghitungan tingkat Kecamatan lantaran baru dihitung pada hari ini, Kamis 16 Februari 2017.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Pernyataan Sumarno ini menanggapi berita yang beredar di masyarakat dan media sosial soal adanya penggelembungan suara bagi pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Modelnya tidak model begini (hasil surat suara) Tidak lah. Panitia pemilihan kecamatan (PPK) belum berlangsung pasti hoax," kata Sumarno saat dikonfirmasi.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Menurutnya, informasi itu tidak dibenar. Dia menegaskan, KPU hanya mengeluarkan hasil suara sementara berdasarkan hasil dari formulir C1 Plano TPS yang kemudian dilakukan pemindaian dan diunggah ke situs resmi milik KPU Pusat.

"Pasti belum dapat hasilnya. Bukan human error itu, human hoax. Rekap berlangsung kok hasilnya sudah keluar itu kan hebat. Jadi tidak benar," ujarnya.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Ia pun mengimbau, bagi para pelaku penyebar informasi palsu ini agar tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi masyarakat. Menurutnya, bila masyarakat menemukan adanya kejanggalan lebih baik dikonfirmasi ke pihak KPU untuk mendapatkan kejelasan.

"Mumpung pintu taubat masih terbuka. Jangan tebarkan fitnah, karena fitnah itu lebih kejam dari pada tidak memfitnah," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang petugas KPU Jakarta Selatan, Dian mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pindai C1 yang masuk diketahui perolehan suara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 61 suara. Kemudian Anies Baswedan-Sandiaga Uno 198 suara dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 74 suara serta 1 suara tidak sah. Artinya informasi yang benar berdasarkan hasil scan C1 adalah 333 suara sah dan 1 suara tidak sah.

Hal ini tentu berbeda dengan informasi yang tersebar soal penggelembungan suara oleh paslon nomor urut dua Basuki-Djarot dengan perolehan suara 261 suara, sementara Anies-Sandi 198 suara dan Agus-Sylvi 74 suara dan 1 suara tidak sah. Total suara menjadi 534.

"Sesuai scan plano C1 yang benar 61 (suara untuk Ahok-Djarot)," kata Dian yang tengah  bertugas saat penghitungan suara sementara di Hotel Bidakara. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya