Mendagri Yakin Tidak Ada Serangan Fajar di Pilkada DKI

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • Moh Nadlir/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meyakini tidak ada praktik politik uang dalam Pilkada DKI 2017. Itu diyakininya berdasarkan pengawasan yang dilakukan hingga dini hari sebelum pencoblosan, Rabu, 15 Februari 2017.

SBY Minta Prabowo Perbaki Sistem Pemilu: Politik Uang Makin Menjadi, Lampaui Batas Kewajaran!

"Sampai jam setengah 2 (dini hari) enggak ada, enggak ada karena UU ketat. Seandainya ada politik uang sangat-sangat tertutup sekali. Karena kalau terkena, baik yang menerima saja bisa kena sanksi," kata Tjahjo.

Tajhjo juga meyakini, proses Pilkada DKI 2017 kali ini berjalan dengan normal. Kekhawatiran sebelumnya soal penggunaan KTP ganda seperti yang pernah ditemukan di Bandara Soekarno Hatta dengan jumlah 36 buah, juga tidak terjadi.

Singgung Politik Uang Pemilu 2024, AHY: Ugal-ugalannya Luar Biasa

"Enggak ada loh potensi yang menggunakan KTP ganda," kata Tjaho.

Selain itu, Tjahjo juga menegaskan bila masyarakat yang memiliki hak suara telah terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT). Apabila memang tidak terdaftar,  masyarakat bisa menggunakan E-KTP, tapi harus terlebih dahulu oleh  Kelompok Penitia Pemungutan Suara (KPPS) untuk dipastikan keasliannya.

Bawaslu Jaksel Ungkap Tak Ada Bukti Kuat soal Laporan Dugaan Politik Uang 2 Caleg Demokrat

"Jadi e-KTP itu kalau orang menuduh untuk pilkada sangat-sangat tidak mungkin. Karena sudah ada di DPT. Kemudian orang yang TPS ini saja tinggalnya enggak jauh-jauh jadi bisa dikondisi dengan baik," ujarnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Bamsoet Nilai Sistem Demokrasi Pemilu Langsung Perlu Dikaji Ulang karena Marak Politik Uang

Bamsoet menilai sistem demokrasi dengan pemilihan langsung perlu dikaji ulang karena sistem tersebut mendorong adanya demokrasi yang bersifat transaksional.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024