- VIVA.co.id/ Ichsan Suhendra.
VIVA.co.id - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 140 Rawabebek, Jakarta Timur, mulai melakukan penghitungan surat suara. Dari 412 daftar pemilih tetap, hanya 360 surat suara yang diperoleh oleh panitia. Setelah kotak suara dibuka, penghitungan dimulai.
Melalui pengeras suara, salah satu petugas membacakan nomer pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Setiap kali nomer 1, Agus-Sylvi dan nomer 3, Anies-Sandi dibacakan, warga bersorak gembira.
Namun saat nomer 2 dibacakan, Ahok-Djarot, warga terbagi dua. Sebagian besar di antara menyoraki hal tersebut dan berteriak digusur.
"Wooo.. Digusur, digusur. Rumah gue digusur,” teriak warga.
Warga di TPS 140 merupakan warga Bukit Duri yang direlokasi Pemrov DKI Jakarta ke Rusunawa Rawa Bebek beberapa waktu yang lalu. Sampai saat ini, penghitungan surat suara masih berlangsung.
Sampai pukul 14.45 WIB, paslon nomer urut 3 unggul dengan 25 surat suara, pasangan nomer 1, 17 suara, lalu nomer urut 2 dengan 12 suara. Sementara ada dua surat suara tidak sah.
Bukit Duri
Sementara itu, pemungutan suara di TPS 52 Kecamatan Tebet, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, telah berakhir. Setelah itu, perhitungan suara pun segera dilakukan.
Pada pembukaan awal surat suara, pasangan calon (paslon) nomor 3 Anies-Sandi mendapat perolehan suara pertama terlebih dahulu. Namun, setelah itu disusul oleh paslon nomor 1 yakni Agus-Sylvi.
Meski didominasi dengan perhitungan surat suara untuk paslon 3, ketika panitia menyebutkan nomor 2 yakni pasangan Ahok-Djarot para warga yang hadir sontak bergemuruh dan menyoraki.
"Huh, jangan mau nanti digusur. Virus," ujar para warga saat ditemui VIVA.co.id, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 15 Februari 2017.
Hal ini pun terus berlangsung setiap perolehan suara untuk paslon nomor 2 disebutkan. Kendati demikian, proses perhitungan surat suara di TPS 52 Bukit Duri ini tetap berlangsung lancar dan aman. (adi)
