Survei Indikator: Elektabilitas Ahok Masih Tertinggi

Cagub-Cawagub DKI Jakarta
Sumber :
  • Antara/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei kandidat yang akan berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat berada di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 39,04 persen.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Disusul pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno dengan tingkat elektabilitas 35,36 persen, dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dengan tingkat elektabilitas 19,45 persen.

Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan alasan utama pemilih Ahok- Djarot mendukung pasangan petahana karena dinilai ada bukti hasil kerjanya dengan 42 persen responden setuju alasan tersebut, dan 25 persen beranggapan Ahok-Djarot berpengalaman di pemerintahan.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Basis pemilih Ahok ngakunya karena faktor kerjanya bagus," kata Burhanuddin di kantor Indikator, Jumat, 10 Februari 2017.

Sementara itu, alasan utama pemilih pasangan Anies-Sandi karena dinilai pintar dan disetujui 18 persen responden, kesamaan agama 16 persen, berpengalaman di pemerintahan 12 persen, dan ramah 12 persen. "Strategi Anies mendekati kelompok Islamis secara elektoral memiliki dampak naiknya elektabilitas," ujarnya.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Sedangkan alasan pemilih mendukung Agus - Sylvi karena dinilai tegas dan berwibawa dan disetujui oleh 32 persen responden.

Secara keseluruhan, kata Burhanuddin, pemilih Ahok- Djarot kuat di pilihan alasan rasional, tapi lemah dari sisi emosional. Untuk alasan memilih dari faktor non rasional, seperti santun dan tegas cenderung memilih Anies- Sandi dan Agus Sylvi.

Survei dilakukan dengan metode stratified systematic sampling dengan jumlah sampel sebanyak 621 responden dan memiliki toleransi kesalahan 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Periode survei dalam rentang waktu 2 sampai 8 Februari 2017. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya