- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Kepala Rutan Tahanan atau Karutan Cilodong, Depok, Sohibur Rachman melakukan tes urine dadakan terhadap sejumlah pegawainya pada Senin, 6 Februari 2017. Tes ini dilakukan lantaran sebelumnya dua oknum petugas sipir di rutan tersebut ditangkap Polda Jawa Timur akibat terlibat peredaran narkoba jenis sabu.
“Tes urine ini kita gelar secara dadakan, enggak ada yang tahu. Yang tahu cuma saya dengan kepala keamanan, sifatnya internal. Kami laksanakan tadi. Itu untuk mencoba sampai di mana sih teman-teman ini kelihatan ada indikasi atau enggak untuk itu (narkoba),” kata Sohibur Rachman kepada VIVA.co.id di Depok, Jawa Barat, Senin 6 Februari 2017.
Diakui Sohibur Rachman, kegiatan ini sebenarnya sudah lama ia lakukan namun kali ini bersifat inspeksi mendadak karena adanya petugas sipir yang ditangkap tersebut.
“Kegiatan ini sudah lama kami lakukan dengan momen ini kami juga bisa melihat keseharian teman- teman dari fisik mereka,” katanya.
Tercatat, dari 34 petugas rutan, baru sekitar 22 petugas yang menjalani tes urine tersebut.
“Kebetulan hari ini mereka (22 orang) ada di tempat semua. Sisanya 12 belum, nanti kami agendakan secara acak, 12 orang itu belum karena pada di luar, ada yang lepas piket, cuti dan tugas di luar,” lanjut Karutan.
Tes urine ini juga melibatkan dua anggota Polresta Depok sebagai pengawas untuk menyaksikan prosesnya. Dari 22 petugas rutan yang menjalani tes urine, seluruhnya diketahui negatif narkoba.
“Ini merupakan bagian dari ketegasan kami untuk memberantas peredaran narkoba khususnya di internal petugas setelah ada yang berkhianat. Selain tes urine, kami juga telah melakukan upaya-upaya preventif berupa pembinaan personel untuk mengetahui hak dan kewajibannya sebagai aparatur sipil negara,” kata dia lagi.
Sebelumnya dua oknum sipir Rutan Cilodong berinisial Y dan R ditangkap Polda Jawa Timur di Kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Keduanya diduga sebagai pengedar sabu lintas provinsi jaringan lapas.
